KENDAL, iNews.id - Meski mainan dari plastik melimpah di pasaran, seorang kakek di Kabupaten Kendal tetap setia menggeluti kerajinan miniatur truk selama 54 tahun.
Kakek tersebut adalah Slamet (69) warga Desa Kaligading, Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal.
Potongan kayu sengon dibuat kerajinan yang modelnya sesuai perkembangan zaman dan terus berinovasi.
Dia setiap hari mengolah potongan kayu sengon menjadi kerajinan miniatur truk. Keterampilan yang ditekuni puluhan tahun bisa mendatangkan pundi-pundi rupiah.
Dengan peralatan sederhana, pembuatan miniatur truk diawali dengan membuat pola. Kemudian potong kayu sesuai ukuran yang diinginkan, selanjutnya haluskan dan rakit menjadi truk.
Proses demi proses dilakukan dengan keuletan dan kesabaran.
“Membuat miniatur truk kayu tidak sulit, hanya butuh kesabaran dan ketelitian,” kata Slamet, Selasa (14/12/2021).
Ide pembuatan kerajinan berawal dari kecintaan Slamet pada mainan truk dari kayu. Kala itu, dirinya masih berusia 15 tahun, dan sering melihat truk yang terparkir di jalan.
Tanpa disangka hasil kerajinannya mulai digemari dan laku terjual. Ia lalu memberanikan diri untuk menjadikannya sebagai sumber penghasilan.
Kini hasil kerajinannya dijual hingga ke berbagai kota di pulau Jawa dan Kalimantan.
Slamet membutuhkan waktu sekitar dua hari untuk membuat satu unit miniatur truk kayu dengan harga Rp400.000 hingga Rp500.000 per unit, tergantung dari tingkat kesulitas pesanan.
Dalam sebulan, dirinya mampu menjual sekitar sepuluh miniatur truk kayu dengan omzet mencapai Rp6 juta.
Slamet berharap semangat mempertahankan mainan tradisional didukung pemerintah, seperti bantuan modal dengan bunga rendah agar perajin mainan bisa mendapat untung.
Editor : Miftahul Arief