get app
inews
Aa Read Next : Ketua KPU Disanksi Bawaslu karena Terbukti Gelembungkan Suara Partai Golkar

Megawati Disebut akan Nyalon Presiden, Pengamat: Ini Tidak Bagus untuk Regenerasi dan Demokrasi

Rabu, 28 Desember 2022 | 14:07 WIB
header img
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri (kanan) bersama Puan Maharani. Foto: Ist

SEMARANG,iNewsSemarang.id-Kabar pencalonan Megawati Soekarno Putri sebagai kandidat calon presiden dair PDI Perjuangan (PDIP) pada Pemilu 2024 dinilai sebagai langkah yang kurang tepat. Karena bukan saatnya Ketua Umum PDIP itu meramaikan bursa pemilihan presiden.

Pengamat politik Undip Teguh Yuwono berpendapat,  bahwa tahun 2024 bukan waktunya lagi Megawati turun gunung, apalagi sampai dimajukan sebagai Capres.

 “Saya kira jika Bu Mega maju Pilpres akan disayangkan banyak orang, terutama para pemilih dan generasi muda. Karena beliau itu kan tokoh bangsa, ibu bangsa. Saya kira sudah tidak waktunya lagi beliau untuk turun maju dalam Pilpres,” kata Teguh Yuwono.

Menurutnya, selain sudah tidak waktunya lagi, turun gunungnya Megawati di ajang Pemilu 2024 justru akan menurunkan kewibawaannya sebagai ibu bangsa dan sebagai Presiden ke-5 Republik Indonesia.

Teguh Yuwono mengatakan, jika Megawati maju dalam bursa capres Pemilu 2024, itu pun kemungkinan karena suatu sebab yang sudah tidak bisa dicari jalan keluarganya.

“Saya melihat kalau Bu Mega sampai maju, saya lihat mungkin karena suasana yang mentok di PDIP. Karena mungkin persaingan antara Puan Maharani dan Ganjar Pranowo yang begitu ketat,'' jelasnya.

Teguh tidak menafikan tren munculnya pemimpin senior di beberapa negara seperti Amerika Serikat, Rusia, Malaysia dan beberapa negara lainnya. Namun dia mengkhawatirkan jika terjadi di Indonesia akan berdampak kurang baik terhadap regenerasi dan demokrasi.

Dia mengkhawatirkan kalau itu terjadi, akan muncul pernyataan-pernyataan yang kurang pas. “Ini orang akan berkata, kalau begitu Susilo Bambang Yudhoyono bisa maju lagi, Megawati maju lagi, Amien Rais maju lagi, jadi tokoh-tokoh senior lagi yang muncul ke permukaan. Sementara pasca Jokowi, kan banyak tokoh-tokoh muda, ada Ridwan Kamil, ada Puan, ada Ganjar. Tinggal bagaimana sekarang mendinamisasi proses-proses itu sehingga mengerucut pada tokoh-tokoh yang memang diharapkan masyarakat berdasarkan survei dan kecenderungan di dalam partai politik,” Teguh menambahkan.

Karena itu, dia berharap dinamika yang berkembang di PDIP sebagai partai yang bisa mengusung sendiri Capores dan Cawapresnya dikelola dengan baik sehingga proses penjaringan calon bisa mengerucut. “Selama belum ada keputusan, spekulasi akan terus ada,” ujarnya. (mg arif)

Editor : Maulana Salman

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut