KENDAL, iNewsSemarang.id - Permainan lato-lato saat ini semakin digandrungi oleh masyarakat luas, khususnya di kalangan pelajar. Tak jarang, karena terlalu asik bermain, mainan itupun dibawa hingga ke sekolah.
Dengan kondisi demikian, sejumlah sekolah di tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Kendal melarang siswa-siswinya untuk membawa permainan lato-lato ke sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kendal, Wahyu Yusuf Ahmadi membenarkan terkait larangan bagi siswa-siswi membawa lato-lato ke sekolah.
"Saat ini sejumlah sekolah sudah banyak yang melarang. Kalau dari kami belum ada edaran tertulisnya. Kami baru memberikan imbauan secara lisan," kata Wahyu Yusuf Ahmadi, Rabu (11/1/2023).
Lebih lanjut disampaikan, larangan yang dilakukan sejumlah sekolah diberlakukan karena menilai permainan tersebut bisa mengganggu proses kegiatan belajar mengajar lantaran suaranya yang berisik.
"Kami sangat memahami jika namanya anak-anak itu butuh bermain. Tapi kami tetap mengimbau agar itu dilakukan di luar jam belajar sekolah. Kalau di rumah ya silahkan saja," ungkapnya.
Perlu diketahui, lato-lato sebenarnya bukanlah permainan baru, karena sudah ada dan populer sejak tahun 1960-an. Saat memainkan permainan ini, kedua pendulum akan saling memantul dan menimbulkan suara “klak” keras. Permainan ini, bertujuan untuk membuat bola saling beradu dengan suara sekeras mungkin dan secepat mungkin.
Editor : Agus Riyadi