JAKARTA, iNewsSemarang.id - Indonesia merupakan negara yang memiliki puluhan ribu desa atau kampung di seluruh penjuru wilayahnya lengkap dengan keunikan dan kental akan kebudayaaanya masing-masing. Salah satu destinasi menarik untuk dijelajahi adalah Kampung Jalawastu di Brebes yang dianggap sebagai tanah suci.
Kampung Jalawastu berada di Desa Ciseureuh, Kecamatan Ketanggungan Kabupaten Brebes. Letaknya sangat terpencil berada di kaki Gunung Kumbang atau Gunung Sagara. Suasana sekitarnya juga indah dan asri. Hampir 145 kepala keluarga di kampung ini masih teguh menjaga tradisi leluhur. Rumah warga seluruhnya menggunakan dinding papan dan beratap seng. Tidak ada satu pun warga yang memiliki rumah dengan bahan semen, keramik, atau genteng.
Penasaran ingin tahu seperti apa kampung unik di Jalawastu ini? Berikut ulasannya dirangkum pada Selasa (17/1/2023).
1. Kampung unik di Brebes
Singgah ke Kampung Jalawastu akan membuat pengunjung penasaran. Masyarakat setempat percaya Kampung Jalawastu merupakan tanah suci, karena dahulu kampung ini menjadi tempat tinggal atau tempat bertapa (bersemedi) para dewa dan para raja. Oleh karena itu, bangunan rumah yang dihuni penduduk setempat, bahasa yang digunakan, hingga upacara adat yang dilakukan, seluruhnya memiliki makna tersendiri dan masih berlaku hingga saat ini.
2. Bangunan rumah tidak boleh gunakan semen
Masyarakat di sini tidak diperbolehkan membangun rumah menggunakan atap dari genteng, tembok dari batu-bata dan semen. Hal ini dilakukan semata-mata untuk menjaga kelestarian alam dan mencegah longsor. Lalu, bentuk dari bangunan rumahnya tidak diperolehkan berbentuk limas melainkan hanya berbentuk lurus.
3. Pelaksanaan upacara Adat Ngasa
Kampung unik ini memiliki satu upacara adat yang hingga kini masih dipegang teguh, yaitu Upacara Adat Ngasa. Upacara adat ini dilaksanakan setiap satu tahun sekali atau setiap Selasa Kliwon pada Mangsa Kesanga (kesembilan dalam kalender Jawa). Upacara Ngasa memiliki makna sebagai perwujudan rasa syukur kepada Batara Windu Buana yang dianggap sebagai pencipta alam. Batara memiliki ajudan bernama Burian Panutus. Konon, semasa hidupnya dia tidak makan nasi dan lauk pauk yang bernyawa. Ritual upacara Ngasa mulai dilaksanakan dari kaki Gunung Kumbang dan Gunung Sagara pada senin malam. Dilanjut sehari setelahnya dengan doa dan makan bersama.
4. Gunakan Bahasa Sunda
Kampung Jalawastu memiliki tradisi menganut kepercayaan Sunda Wiwitan dan adanya persamaan antara Baduy dan Jalawastu. Oleh karena itu, meski letaknya di Jawa Tengah, masyarakat setempat pun fasih berbahasa sunda dan berkomunikasi sehari-hari dengan bahasa sunda namun dengan dialek ngapak.
5. Pantangan unik
Ada beberapa pantangan lain yang menjadi salah satu keunikan kampung ini. Adapun pantangan tersebut adalah tidak boleh memelihara kambing, kerbau, bebek, angsa, ikan emas, dan kambing gimbal. Selain itu juga dilarang menanam kacang tanah, kedelai, kacang hitam, bawang merah, dan buncis serta panang mementaskan wayang golek, dan memukul gong. Semua larangan itu harus dipatuhi oleh warga Kampung Jalawastu dan pengunjung yang datang ke Kampung Jalawastu. Larangan itu berhubungan dengan sistem religi masyarakat setempat. Masyarakat meyakini jika hal itu dilakukan maka bertentangan dengan keyakinan dari nenek moyang mereka. Hal ini berkaitan dengan mitos Dayeuh Lemah Kaputihan. Mitos memiliki arti, daerah ini merupakan tanah suci tempat tinggal para dewa dan wali, sehingga tidak boleh berkata dan berperilaku kotor serta melakukan hal-hal yang menjadi pantangan.
Itulah seputar kampung unik di Brebes yang membuat siapa saja penasaran untuk berkunjung.
Editor : Maulana Salman