SEMARANG, iNewsSemarang.id – Meningkatnya intensitas curah hujan di Kota Semarang menimbulkan kewaspadaan bagi masyarakat akan terjadi bencana banjir. Selain antisipasi banjir, masyarakat juga perlu mengingat bahaya dan kewaspadaan yang akan muncul, yaitu penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) disebabkan karena gigitan nyamuk Aedes Aegypti.
Dalam rangka mencegah penyebaran wabah penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), KKN UIN Walisongo Semarang kelompok 8 ikut serta melaksanakan kegiatan Pemantauan Jentik Nyamuk (PJN) di RW 01 Kelurahan Ngesrep, Banyumanik Semarang baru-baru ini.
Kegiatan tersebut digelar dengan menggandeng pihak kelurahan, kader, PKK RW, PKK RT, RT dan RW itu kemudian melaporkan persentase tingkat Angka Bebas Jentik (ABJ) di tingkat RW maupun kelurahan agar ABJ nya dapat dipantau dan diamati dengan jelas sehingga ABJ tiap wilayah menjadi 100 %, dengan kata lain bebas jentik Nyamuk.
PJN adalah kegiatan rutinan yang dilakukan oleh kelompok Forum Kesehatan Kelurahan (FKK) kepada masyarakat. Kegiatan PJN yang dilaksanakan tiap pekan ini dilakukan dengan cara mendatangi rumah per rumah. Kegiatan pemantauan jentik nyamuk ini dilakukan bertujuan untuk memberantas nyamuk demam berdarah dan mengurangi tingkat risiko penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang mana pernah menjadi salah satu penyakit yang mematikan.
Selain untuk mencegah berkembangnya jentik-jentik nyamuk yang menyebarkan penyakit Demam Berdarah, kegiatan PJN dan PSN juga dijadikan sebagai sarana untuk memberikan pengertian kepada masyarakat warga desa Ngesrep tentang pentingnya menjaga kebersihan.
Carik kelurahan Ngesrep, Asri menyebutkan hasil pemantauan jentik-jentik nyamuk masing-masing rumah di RW 01 desa Ngesrep, RT yang banyak jentik-jentiknya di RT 06, di dalam rumah maupun di luar rumah. Jadi perlu adanya edukasi pada setiap pemilik rumah.
"Berarti PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat) harus ditingkatkan yang di RT 06, karena ini semuanya di dalam rumah, kalau di luar rumah kita bisa memaklumi. Tapi kalau di dalam rumah PHBS-nya perlu ditingkatkan karena kebanyakan semuanya terdeteksi di dalam rumah. Jadi saya mohon untuk PHBS nya lebih ditingkatkan lagi. Karena memang musimnya seperti ini," kata Asri.
Dalam rangka meningkatkan kesehatan di lingkungan harus kita lakukan bersama-sama. Dari tingkat RT bisa disampaikan ke warga di RT-nya masing-masing untuk meningkatkan kesehatan lingkungan sekitar minimal di rumah masing-masing, karena kebersihan ini kita jaga bersama.
"Kalau kita bersih kita akan sehat. Selain itu saya juga ingin menyampaikan untuk bukan hanya nyamuk saja tapi sampah juga. Kalau bisa untuk sampah itu dipilah-pilah juga, karena dari sampah juga bisa timbul nyamuk," ujar salah satu petugas puskesmas kelurahan Ngesrep.
*Serial berita KKN UIN Walisongo ini merupakan kerjasama iNewsSemarang.id dengan Pusat Pengabdian kepada Masyarakat UIN Walisongo Semarang.
Editor : Maulana Salman