get app
inews
Aa Text
Read Next : Karma Rampok Kemenangan Timnas Indonesia, Ahmed Al Kaf Kini Dipecat dari Wasit Piala Dunia Klub 2025

Serba-serbi Pecinan Glodok Jakarta, Pemikat Turis, Penggerak Ekonomi

Senin, 23 Januari 2023 | 13:52 WIB
header img
Lokasi kuliner Patak Enam, Glodok, Jakarta Barat. (Foto: MNC Portal Indonesia)

SEMARANG, iNewsSemarang.id - Kawasan Pecinan yang berlokasi di Glodok, Jakarta Barat, dianggap sebagai Chinatown terbesar se-Indonesia. Banyak masyarakat Tinghoa telah bermukim di kawasan ini sejak dulu dan terlibat dalam menggerakkan roda ekonomi.

Selain terkenal dengan kawasan Pecinannya, kita bisa menjumpai bangunan peninggalan pemerintah kolonial Belanda, bergaya arsitektur khas Eropa tempo dulu, karena Glodok menjadi bagian dari Kota Tua.

Ini bermula saat masyarakat Tionghoa diisolasi oleh pihak VOC Belanda dalam satu kawasan Glodok pada abad ke-17, agar Belanda mudah mengawasi dan mengontrol mereka untuk alasan keamanan kolonialis Belanda.

Warga Tionghoa identik dengan kepandaiannya berbisnis, hal ini membuat Glodok bertransformasi sebagai urat nadi perekonomian Jakarta.

Pemilihan nama “Glodok” ada kaitannya dengan bahasa Sunda, terserap dari kata “Golodok” bila diterjemahkan artinya pintu masuk ke sebuah rumah, karena secara historis Jakarta pernah menjadi pintu gerbang Kerajaan Sunda Kuno.

Selanjutnya etnis Tionghoa memasuki pintu tersebut dan menetap di sebuah kawasan yang kini dinamakan Glodok, pecinan terbesar Jakarta bahkan di Indonesia.

Tak hanya lokasi berkumpulnya etnis Tionghoa, Glodok saat ini menjelma sebagai kawasan wisata heritage, belanja hingga kuliner. Atas dukungan Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang telah menetapkan Glodok sebagai Desa Wisata.

Bagi wisatawan Muslim tetap harus waspada ketika wisata kulineran di kawasan ini, sebab tak jarang mengandung babi di dalam campurannya. Namun demikian, cukup banyak pula penjual makanan halal dan bisa dinikmati oleh siapapun.

Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno melihat potensi Desa Wisata Pecinan Glodok, Jakarta Barat dengan storynomics tourism yang kuat, sebab adanya akulturasi budaya Tionghoa, Sunda, Betawi hingga Jawa.

“Saya melihat Desa Wisata Pecinan Glodok ini memiliki potensi sebagai daya tarik wisata budaya dan sejarah. Tadi kita sudah melihat beragam pertunjukan tarian dari Betawi, Wushu, dan lainnya. Desa ini memiliki storynomics yaitu cerita yang mampu menarik wisatawan,” ucapnya, mengutip dari Okezone.com.

Pada tahun 2022, Desa Wisata Pecinan Glodok yang terletak di Kecamatan Taman Sari, Kabupaten Glodok, Jakarta Barat ini berhasil masuk dalam 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI).

Indahnya bangunan dengan keunikan arsitektur dan ornamen-ornamen khas China, di antaranya Pancoran Chinatown Point yang merupakan destinasi baru dan tempat strategis bersejarah di Pusat Kota. Bangunan tersebut memadukan hunian klasik-elegan dengan wilayah komersial serta Citywalk dan Mal Tematik.

Area Glodok terkenal lainnya yaitu “Gang Gloria”, salah satu pusat jajanan di kawasan Pancoran-Glodok, Jakarta. Lalu, ada “Petak Enam”, tempat wisata kuliner di Gedug Chandra Glodok yang bernuansa China dihiasi lampion merah dan ornamen khas China.

Desa Wisata Pecinan Glodok memiliki kesenian khas yang tak kalah menarik, seperti Tanjidor; Ondel-ondel; Silat Beksi, Barongsai, dan ragam budaya misalnya Cap Go Meh, Candra Naya, dan Klenteng Toa Se Bio, semua ini berpotensi menarik wisatawan. (Mg/Shinta)

 

Editor : Agus Riyadi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut