Semarang, iNewsSemarang.id- Sebagian masyarakat masih menganggap jika bermain HP saat hujan beresiko tersambar petir. Namun realitanya, kebenaran asumsi tersebut masih kerap dipertanyakan.
Spesialis keamanan petir yang bekerja di National Weather Service, John Jensenius meluruskan anggapan itu. Ia menilai tidak ada korelasi antara bermain HP dengan sambaran petir. Resiko hanya terjadi jika seseorang menggunakan telepon rumah yang memiliki saluran kabel saat badai tiba.
John memberi jawaban yang rasional, aliran listrik dari petir bisa merambat melalui saluran kabel telepon rumah. Alhasil, rambatan tersebut bisa melukai seseorang yang tengah memakai telepon. Sebaliknya, resiko tersambar petir pada pengguna HP cenderung lebih rendah.
Perlu diwaspadai, penggunaan HP bisa berbahaya jika kondisi HP tersambung dengan stop kontak misalnya saat mengisi daya. Karena stop kontak terhubung langsung oleh instalasi kabel.
“Hal pertama yang harus dipahami orang adalah tidak ada yang benar-benar menarik petir, tetapi petir mengikuti kabel dan pagar dan hal-hal semacam itu. Kuncinya adalah posisikan diri kita di tempat yang aman,” ucap John.
Tingginya aliran listrik dalam sambaran petir mampu menewaskan seseorang dan merusak HP. Memang dalam beberapa kasus yang ditemui, korban tengah menggenggam ponsel dengan kondisi ponsel telah hancur.
Mungkin atas dasar itu, masyarakat berasumsi jika bermain HP saat hujan beresiko tersambar petir. Padahal HP baru rusak setelah petir menyambar ke bagian lainnya yang lebih tinggi, misalnya pohon atau menara sutet. Sebagaimana penjelasan John.
“Ketika seseorang tersambar petir dan mereka membawa hp, tentu hp akan meleleh dan terbakar. Tapi, orang-orang banyak yang menyalahkan hp-nya sebagai penyebab utama, tidak demikian,” tutupnya.
(MG/Shinta)
Editor : Maulana Salman