KENDAL, iNewsSemarang.id – Ribuan jamaah menghadiri pengajian umum untuk memperingati haul ke-13 KH Syamroddin Rois yang digelar di pondok pesantren Syafi’iyyah Salafiyyah Desa Gebanganom Wetan, Kecamatan Kangkung, Kabupaten Kendal pada Selasa (31/1/2023).
Kiai Mufthon Syamroddin Rois selaku pengasuh ponpes mengatakan peringatan haul untuk mendoakan dan sekaligus meneladani perjuangan almarhum KH Syamroddin Rois selaku pendiri pesantren.
Di hadapan para jamaah yang sebagian besar alumni dan wali santri, Gus Mufthon menyampaikan perkembangan pesantren yang dia asuh sepeninggal ayahnya.
Dikatakan, meski dengan berbagai keterbatasan, para santri selama ini mampu menorehkan prestasi baik dalam bidang keilmuan pesantren maupun di sekolah umum.
“Alhamdulilah, santri kami belum lama ini juara lomba baca kitab Fatkhul Muin di Kabupaten Kendal dalam rangka Hari Santri tahun 2022 kemarin,” ungkapnya.
Tak hanya di bidang keilmuan pesantren, lanjutnya, para santri juga telah mengukir prestasi dalam bidang seni dan olahraga. Bahkan pernah mewakili Kabupaten Kendal ke ajang nasional, meskipun belum berhasil menjadi juara.
“Sebagai pengasuh, kami mendampingi dan mengarahkan para santri untuk menekuni bidang keilmuan yang diminati. Tidak hanya kitab, tapi juga kesenian maupun keterampilan lain,” sambung Gus Mufthon, yang juga menjadi pembina pencak silat Nahdlatul Ulama (NU) Pagar Nusa Kendal.
Lebih lanjut disampaikan, pesantren yang diasuhnya sampai saat ini fokus pada pendidikan keagamaan melalui kajian kitab. Untuk pendidikan umum, para santri yang sebagian besar masih usia sekolah, belajar di sekolah Maarif NU yang ada di sekitar pesantren.
“Mumpung di sini ada Camat, Danramil, Kapolsek, bapak-ibu semua tidak perlu khawatir. Di pesantren ini doktrinya cuma ada dua, yaitu setia kepada NU dan NKRI,” tegasnya.
Di akhir sambutannya, Gus Mufthon meminta doa dan dukungan dari para alumni dan jamaah agar perjuangan yang telah dirintis oleh pendiri pesantren dapat terus dilanjutkan.
“Saya juga sampaikan terima kasih, berkat doa panjenengan semua kesehatan saya semakin membaik,” pungkasnya.
Diberitakan, pengajian umum sebagai puncak peringatan haul ke-13 KH Syamroddin Rois menghadirkan KH Zuhrul Anam Hisyam, pengasuh pesantren Attaujieh Al Islami Banyumas. Halaman pesantren hingga sepanjang jalan menuju pesantren penuh sesak dipadati jamaah.
Tampak hadir sejumlah pejabat Forkopimcam Kangkung, dari Camat, Polsek dan Koramil. Ketua DPRD Kendal, Muhammad Makmun, juga hadir secara langsung mengenakan peci dan sarung sebagaimana jamaah yang lain. Tak ketinggalan pengurus MWC NU baik syuriah maupun tanfidliah.
KH Zuhrul Anam Hisyam (Gus Anam), pengasuh pesantren Attaujieh Al Islami Banyumas, saat menyampaikan ceramah dalam pengajian umum memperingati haul KH Syamroddin Rois. Foto: Istimewa
Dalam cermahnya, Gus Anam menyampaikan dua hal tentang kematian dan keulamaan. Melalui acara haul, murid almarhum KH Maemoen Zubair Rembang itu mengajak para jamaah untuk mengingat kematian dan sekaligus melanjutkan perjuangan para kiai dan ulama.
“Ulama itu warasatul anbiya. Kita bisa membaca Al Qur’an, bisa shalat itu semua berkat jasa para kiai dan ulama,” kata Gus Anam.
Sehari sebelumnya, sebagai rangkaian dari acara haul diadakan khataman Al Qur’an 30 juz yang digelar di pesantren dan makam pendiri pesantren.
Adi Rahmawan selaku ketua panitia mengatakan acara haul digelar secara rutin setiap tahun. Dalam pelaksanannya, alumni dibantu pengurus NU di tingkat ranting dan banom beserta para pemuda desa setempat.
Editor : Maulana Salman