get app
inews
Aa Text
Read Next : Tiru Singapura, Indonesia Bentuk Anti-Scam Center Cegah Kerugian Akibat Judi Online

Manusia Paling Irit di Dunia Ini Tinggal di Negara Paling Mahal, Biaya Hidupnya Rp100 Ribu Setahun!

Sabtu, 06 Mei 2023 | 14:15 WIB
header img
Daniel Tay seorang penganut gaya hidup freegan menjadi manusia paling irit di dunia dengan menghabiskan biaya hidup Rp100 ribu dalam setahun. Foto: freeganinsingapore.wordpress.com

Bisakah Anda membayangkan seseorang menghabiskan biaya hidup Rp100 ribu setahun? Nyatanya manusia paling irit di dunia justru bisa bertahan hidup di Singapura, negara dengan biaya hidup termahal di dunia.

Dialah Daniel Tay, warga Singapura yang menghabiskan Rp100 ribu untuk biaya hidup selama setahun.

Pria asal Singapura ini memang memiliki cara hidup yang unik. Sebagai seorang penganut gaya hidup freegan atau gaya hidup minim konsumsi. Ia benar-benar membatasi apa yang dibelinya baik makanan, pakaian, maupun kebutuhan material lainnya.

Seperti apa sosok manusia paling irit di dunia ini? Bagaimana cara hidupnya sampai bisa mengeluarkan uang hanya Rp100 ribu dalam setahun? Simak ulasannya berikut ini.

Hidup Superhemat di Negara Mahal dengan Gaya Hidup Freegan

Daniel Tay sempat menghebohkan publik dengan pengakuannya. Pria asal Singapura ini mengaku bahwa dirinya hanya menghabiskan sekitar USD8 atau sekitar Rp117 ribu pada 2017. Padahal, ia tinggal di negara yang menjadi salah satu negara dengan biaya hidup termahal di dunia.

Hal ini lantaran Daniel Tay merupakan seorang penganut gaya hidup freegan. Gaya hidup ini berfokus pada perilaku yang membatasi sesuatu yang dibeli baik makanan, pakaian, maupun kebutuhan material lainnya.

Para freegan akan mencoba menggunakan kembali apa yang sudah dibuang oleh orang lain untuk mengurangi pemborosan dan menghemat uang. Gerakan freegan juga biasanya memanfaatkan sisa makanan dan kebutuhan sehari-hari dari orang lain agar bisa mengurangi limbah.


Daniel Tay dan Komunitas Freegan di Singapura mengampanyekan Freegan sebagai gaya hidup hemat yang ramah lingkungan. Foto: freeganinsingapore.files.wordpress.com

 

Hal itulah yang diterapkan oleh Daniel Tay. Dilansir dari laman WAYD, Daniel Tay bahkan berhasil mengurangi tagihan makannya dari sebelumnya sebesar USD8 menjadi hanya sekitar USD5,5 dari 2018 dan seterusnya.

“Dalam dua tahun, saya telah menemukan bahwa meskipun orang mengeluh tentang biaya hidup, masih mungkin untuk tinggal di Singapura tanpa membeli banyak makanan atau barang lainnya,” katanya.

“Freeganisme adalah situasi win-win-win-win: Anda menghemat uang, menghemat waktu, membantu orang lain, dan membantu Bumi.” terang Daniel Tay.

Untuk mencukupi kebutuhannya, Daniel Tay dia kerap menyelamani sampah-sampah dan mencari barang atau makanan sisa. Ia juga kerap mengais makanan sisa dari para tetangga dan supermarket di dekatnya.

Aksi Daniel Tay ini bahkan turut memberikan kontribusi dalam upaya Singapura untuk mengurangi limbah makanan, dari 677 ton pada 2017 menjadi 607 ton pada 2019. Daniel Tay mengaku mendapatkan inspirasi untuk gaya hidup freeganisme ini dari mantan mentornya yang mengajarkan untuk mencobanya secara berkala.

Editor : Sulhanudin Attar

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut