KENDAL, iNewsSemarang.id - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah, Dzulfikar Ahmad Tawalla membeberkan ciri Capres yang akan didukung warga Muhammadiyah di Pilpres 2024. Dzulfikar dengan tegas menyebut bahwa ciri Capres yang didukung ini sesuai dengan yang menjadi arahan Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
"Arahan dari Ketum Muhammadiyah sangat jelas dan terang. Siapa yang akan didukung dikembalikan ke hati nurani masing-masing warga Muhammadiyah," kata Dzulfikar diacara Pra Musda Muhammadiyah Kendal yang digelar di Gedung Balai Dakwah Kendal, Minggu (7/5/2024).
Meski demikian, dia menyebut bahwa Capres yang paling ideal untuk didukung memiliki ciri khusus yang mudah diketahui oleh seluruh warga Muhammadiyah.
"Ciri khususnya sehat jasmani dan rohani," tegasnya.
Diacara Musda yang diisi dengan pengajian dan Halalbihalal, Dzulfikar berharap, Musda Muhammadiyah yang akan digelar pada tanggal 13-14 Mei 2023 berjalan lancar dan menghasilkan kepemimpinan yang membawa perubahan, kebaikan dan pencerahan untuk Kabupaten Kendal.
"Bisa menghasilkan kepemimpinan yang baik tentunya hasilnya juga bisa dirasakan oleh masyarakat," ujarnya.
Dia juga mengapresiasi antusias ribuan warga Muhammadiyah Kendal yang hadir diacara Pra Musda ini. Dikatakan, antusiasme masyarakat Kendal patut untuk disampaikan ke seluruh warga Muhammadiyah di Indonesia agar Kendal menjadi percontohan.
Ketua PD Muhammadiyah Kendal, Ikhsan Intizam menyampaikan banyak pesan kepada warga Muhammadiyah Kendal. Menurut Ikhsan, banyak orang kikir karena mereka takut hartanya berkurang. Tidak sedikit di antara mereka yang bahkan takut berderma karena akan menjadi miskin. Padahal anggapan ini sebenarnya bersumber dari bisikan dan tipu daya setan.
"Kedermawanan sama sekali tidak menyebabkan berkurangnya harta, apalagi sampai membuat miskin seseorang. Justru kedermawanan, Insya-Allah akan dibalas dengan limpahan rezeki/karunia yang berlipat ganda," tandasnya.
Untuk itu, lanjut Ikhsan, pesan pendiri Muhammadiyah, Kiai Haji Ahmad Dahlan yang mengatakan Hidup hidupilah Muhammadiyah dan jangan mencari hidup di Muhammadiyah bisa dimaknai ikhlas sebagai keharusan. Muhammadiyah memerlukan dukungan, sokongan dari anggotanya. Kerja ikhlas sebagai ruh gerakan Muhammadiyah yang keperluan itu jangka panjang dan berkelanjutan.
"Tanpa keihklasan sulit membayangkann kelanjutan eksistensi atau identitas gerakan organisasi Muhammadiyah. Jika ada amal usaha yang terlibat konflik intern seperti memperebutkan posisi dalam amal usaha dihentikan. Perbedaan atau pertikaian tidak boleh keluar dari bingkai keperibadian dan cita-cita Muhammadiyah," jelasnya.
Pesan pendiri Muhammadiyah ini agaknya relevan untuk ditegaskan kembali, Mengingat gerakan Muhammadiyah terus mengalami perkembangan sekaligus menjadi tantangan baru. Yaitu mau ikut serta tapi ditempeli oleh motivasi tertentu.
Dulu, lanjutnya, Muhammadiyah penuh kesederhanaan, lantaran kondisi masa itu, kurang banyak yang peduli bangunan gedungnya kecil, sederhana. Tetapi sekarang Muhammadiyah telah berkembang maju dengan amal usaha dan lembaga yang modern.
Dimana-mana ada gedung tinggi menjulang langit milik Muhammadiyah. Ini menjadi menarik dari semua pihak untuk bergabung. Bak kata orang bijak, karena ada gula ada semut.
"Kenyataan itu baik saja dan kita syukuri. Inilah indikasi sosiologis bahwa Muhammadiyah berkemajuan dan hadir ditengah masyarakat. Hanya saja ruh gerakan keikhlasannya jangan sampai berkurang. Keikhlasan berujung pada harapan keridhaan Ilahi," imbuh Ikhsan.
Sementara itu, Bupati Kendal Dico M Ganinduto mengatakan, Muhammadiyah abad kedua harus semakin kokoh, tangguh dan maju serta istiqomah dalam menjalankan pergerakannya.
Dico juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Muhammadiyah yang senantiasa bersinergi dengan pemda dalam berbagai bidang, diantaranya bidang kesehatan, pendidikan dan sosial.
"Muhammadiyah yang berusia lebih dari 1 abad harus terus memperteguh posisinya sebagai organisasi yang berkemajuan," katanya.
Dia berharap, ke depan Muhammadiyah yang lebih maju mampu menjawab setiap persoalan di masyarakat yang semakin kompleks dan lebih banyak memberikan kontribusi melalui kerja-kerja nyata untuk kesejahteraan masyarakat.
Editor : Agus Riyadi