KENDAL, iNewsSemarang.id - Desa Sumberejo Kecamatan Kaliwungu dijadikan Polda Jawa Tengah (Jateng) sebagai pilot project Kampung Tangguh Anti Narkoba di Jateng. Desa ini merupakan desa di ujung Timur Kabupaten Kendal yang berbatasan dengan Kota Semarang.
Launching Desa Tangguh Anti Narkoba digelar Polda Jateng di Pendopo Tumenggung Bahurekso Kendal, Selasa (13/6/2023). Acara ini diikuti seluruh Polres di Jateng secara virtual.
Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi mengatakan, hingga saat ini sudah ada 216 Kampung Tangguh Anti Narkoba di Jawa Tengah untuk menekan bahaya dari peredaran gelap narkoba.
"Kami di Polri sifatnya hanya menjembatani para kepala desa maupun kepala dusun yang berusaha mencegah adanya peredaran gelap narkoba di desa dan di kampung-kampung,," kata Ahmad Luthfi.
Dia menyampaikan, Polda Jateng tidak bangga menegakkan hukum kasus narkoba dan menghukum warga. Oleh karenanya perlu langkah antisipasi agar narkoba tak merajalela.
"Tempat Sel kasus narkoba sampai over kapasitas, butuh pencegahan terkait narkoba," ujarnya.
Dia berharap, kampung tangguh harus sebagai media komunikasi informasi edukasi dimasyarakat agar terbebas dari narkoba.
"Terima kasih untuk Bupati Kendal yang akan mengucurkan dana ke tingkat desa untuk pencegahan narkoba," ucapnya.
Bupati Kendal Dico M Ganinduto menyampaikan apresiasi sebesar-besarnya kepada Polda Jawa Tengah yang sudah memilih Kabupaten Kendal untuk menjadi pilot project dalam pelaksanaan Kampung tangguh anti narkoba yang ada di tingkat provinsi Jawa Tengah.
Setelah dijadikan pilot project Kampung Tangguh Anti Narkoba, lanjutnya, pihaknya akan melihat secara menyeluruh progres yang berjalan untuk mengetahui secara persis seberapa berhasilnya dalam mencegah peredaran gelap narkoba.
"Nanti kita juga akan bekerja dengan Polda Jateng dan desa-desa serta menyiapkan sejumlah anggaran agar Kendal bisa zero narkoba," katanya.
Dikatakan Dico, hingga saat ini di Kendal ada 4 kampung tangguh anti narkoba. Ke depan, jumlah itu akan dia tingkatkan.
"Kita akan tingkatkan secara selektif. Mana yang benar-benar rawan itu yang kita pilih," ungkapnya.
Editor : Agus Riyadi