“Kami minta BBWS untuk membenahi dulu Kali Plumbon, tidak langsung normalisasi tapi tanggul kritis dibenahi sehingga musim hujan tidak terjadi seperti tahun lalu. Pembenahan di area bandara dan pelabuhan juga dilakukan. Wilayah timur di muara sungai tenggang dan sringin kita terus benahi, karena ini titik krusial saat musim hujan dan rob,” paparnya.
Dalam kesempatan Sharing Session DPMPTSP Kota Semarang dengan Perserikatan Organisasi Indonesia Tionghoa (Porinti) Semarang dan Perhimpunan Pengusaha Indonesia Tionghoa (Perpit) Jawa Tengah tersebut, pihaknya bahkan siap mengeluarkan kebijakan yang mendukung investor untuk menanamkan modal di Kota Semarang.
“Saat ini adalah waktu yang tepat untuk bangkit karena status pandemi covid-19 sudah dicabut. Tentunya akan lebih leluasa aturan-aturan yang dulu mengikat (pembatasan) bagi para pengusaha sekarang sudah tidak berlaku lagi,” ujar Mbak Ita.
Editor : Maulana Salman