KAI Memohon Maaf Atas Insiden Kecelakaan di Perlintasan Madukoro

SEMARANG, iNewsSemarang.id - Kecelakaan yang terjadi di perlintasan KA Madukoro Semarang Barat antara KA 112 Brantas relasi Pasar Senen - Blitar dengan Truk Trailer pada JPL 6 Km 1+523 petak jalan Jerakah - Semarang Poncol mengakibatkan jadwal perjalanan kereta api lainnya menjadi terganggu.

Akibat kejadian tersebut, Lokomotif KA Brantas mengalami kebakaran dan 2 jalur KA pada petak Jerakah - Semarang Poncol untuk saat ini tidak dapat dilalui.

Baca Juga

KAI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA/SMK hingga S1, Cek Formasi dan Syaratnya!

Manager Humas KAI Daop 4 Semarang, Ixfan Hendri Wintoko menyampaikan bahwa saat ini, api pada lokomotif sudah berhasil dipadamkan. Untuk rangkaian kereta eksekutif 2 ke belakang, saat ini sudah berhasil diamankan dan ditarik mundur menuju Stasiun Jerakah. 

Ia menerangkan, KA 112 Brantas membawa 626 penumpang dengan rangkaian yang terdiri dari 3 kereta kelas eksekutif, 6 kereta kelas ekonomi dan 1 kereta pembangkit. Untuk kondisi masinis dan asisten masinis dalam kondisi selamat, serta para penumpang tidak ada yang terluka.

"Untuk perjalanan KA, sampai saat ini ada 9 perjalanan KA Penumpang yang mengalami keterlambatan yaitu KA 112 Brantas sebanyak 87 menit, KA 178 Kamandaka 66 menit, KA 199F Kaligung 80 menit, KA 111 Brantas 26 menit, KA 129 Gumarang 55 menit, KA 220 Kertajaya 27 menit, KA 20F Argo Merbabu 47 menit, KA 160 Joglosemarkerto 14 menit, dan KA 58 Brawijaya 6 menit," ucap Ixfan dalam keterangan tertulisnya, Selasa (18/7) malam.

Baca Juga

KAI Daop 4 Semarang Layani 1 Juta Penumpang Selama 22 Hari Masa Angkutan Lebaran 2024

Dampak dari insiden tersebut, KAI menyampaikan permohonan maaf atas adanya gangguan perjalanan KA yang terjadi. 

“Kami atas nama Manajemen KAI mengucapkan permohonan maaf kepada para pelanggan karena terganggunya perjalanan dan pelayanan kereta api akibat adanya kejadian ini,” terang Ixfan.

Menurutnya, KAI saat ini telah melakukan berbagai upaya untuk normalisasi di jalur kereta api agar perjalanan KA kembali normal.

Editor : Maulana Salman