“Saya hubungi WhatsApp tapi tidak direspons, kamarnya juga saya gedor-gedor tidak ada respons,” katanya. Karena tidak merespons, dia dan kawannya menemui sopir taksi online untuk membayar tagihan korban. Tagihannya sampai Rp515.000.
“Kata bapaknya (sopir taksi online) korban ini ada masalah, korban ribut di telepon,” jelasnya.
Sebab tak mendapat respons korban itulah, dia dan kawannya membuka paksa kamar korban. Kaca jendela mereka pecahkan untuk membuka pintu. Mereka kaget karena keadannya sudah kaku, meninggal dunia. Kondisinya mengenakan baju, ada selimut dan telentang.
Polisi yang menerima informasi ini kemudian mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) melakukan berbagai penyelidikan. Jenazah dievakuasi ke RS Bhayangkara Semarang.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta