Siap-siap, Museum Kota Lama Semarang Segera Dibuka, Gratis!

SEMARANG, iNews.id - Pemerintah Kota Semarang sedang melakukan persiapan rencana pembukaan Museum Kota Lama atau disebut juga Museum Bubakan Semarang. Lokasinya berada di bundaran Bubakan, kawasan Kota Lama Semarang.

Sebagai informasi, di museum tersebut dibenamkan teknologi imersif, yang belum pernah ada di museum di Indonesia. Teknologi imersif merupakan teknologi yang mengaburkan batasan antara dunia nyata dengan dunia digital, yang nantinya pengunjung akan merasakan visual layaknya dunia nyata saat memasuki museum.

Baca Juga

Wisuda ke-174 Undip, Wali Kota Semarang Mbak Ita Lulus Doktoral Predikat Summa Cumlaude

Plt Kepala Disbudpar Kota Semarang, Sapto Adi Sugihartono mengatakan, pada tahap awal tiket masuk akan diberlakukan gratis. Selanjutnya, akan melihat perkembangan dan atensi masyarakat.

"Tiket masuk sementara ini gratis dulu. Nanti peerkembangannya melihat atensi dan sebagainya. Tahapan awal masih kami siapkan gratis," papar Sapto.

Disampaikan, pembukaan museum masih menunggu arahan Wali Kota Semarang sembari mempersiapkan sarana pendukung museum, seperti lahan parkir dan pintu masuk utama.

Baca Juga

5 Tempat Wisata Semarang Cocok Dikunjungi saat Libur Lebaran, Nomor 4 Sensasi Bermain Salju

Museum Kota Lama Semarang berada di tengah-tengah Bundaran Bubakan, Kawasan Kota Lama Semarang. Foto: Dok. Disbudpar Kota Semarang

Pihaknya juga masih mendiskusikan aturan atau SOP bagi pengunjung yang masuk ke museum. Pengunjung akan dibatasi mengingat area museum tidak begitu luas. Pembatasan untuk memberikan kenyamanan serta karena dalam museum terdapat lantai kaca dimana beban tentu berbeda dengan lantai pada umumnya.

Baca Juga

Potret Kawasan Kota Lama Semarang Bak Wisata Air

"Kaca yang jelas ada kapasitas bebannya. Makanya, masih mendiskusikan aturan," paparnya.

Pihaknya akan membuat beberapa sesi kunjungan dengan durasi sekitar 30 menit.  Pemesanan tiket dilakukan online melalui aplikasi Lunpia. Wisatawan yang masuk harus mendaftar terlebihdahulu kapan dan jam berapa sesuai sesi kunjungan mengingat adanya pembatasan.

Editor : Sulhanudin Attar