Tegas! Anggota Komando Inti Mahatidana PP MPC Kota Semarang Tolak Komandan Barunya

SEMARANG, iNewsSemarang.id - Seluruh anggota Komando Inti Mahatidana Pemuda Pancasila Majelis Pimpinan Cabang (Koti PP MPC) Kota Semarang dengan tegas menolak atas ditunjuknya Yongli sebagai Komandan Koti (Dankoti) yang baru menggantikan Dankoti saat ini, yakni S Herman.
Para anggota Koti Semarang secara kompak tetap mempertahankan S Herman sebagai Dankoti MPC. Mereka menilai S Herman mempunyai dedikasi tinggi dalam organisasi.
Pernyataan itu disampaikan Instruktur /Komandan Detasemen Markas (Dandenma) Majelis Pimpinan Cabang Pemuda Pancasila (MPC PP) Kota Semarang Unggul Budi, saat gelar pasukan Koti Mahatidana di halaman parkir depan Masjid Agung Jawa Tengah, Jalan Gajah Kota Semarang, Minggu (17/9/2023).
Menurutnya, penggantian Komandan Koti itu penunjukan langsung dan tidak ada namanya rapat pleno, maupun informasi ke jajaran Koti maupun tingkat Pengurus Anak Cabang (PAC) tingkat Kecamatan, sehingga banyak yang terkejut dengan penggantian mendadak tersebut.
"Kita dapat kabar, bahwa Ketua MPC (Kota Semarang) telah mengganti Komandan Koti kita, tanpa adanya musyawarah. Kita merasa terkejut, ada apa ini tiba-tiba Komandan Koti diganti? Apakah ada kesalahan atau melanggar aturan. Kita punya AD/ART sendiri, dimana bilamana ada penggantian Komandan Koti, paling tidak seluruh PAC-PAC dikumpulkan untuk musyawarah, paling tidak diwakililah," terang Unggul.
Informasi yang diperoleh, lanjut sesepuh Koti PP Kota Semarang ini, yang ditunjuk sebagai Komandan Koti Kota Semarang saat ini bukan kader PP dari MPC Kota Semarang dan itu telah menyalahi aturan, karena secara tiba-tiba telah dilakukan penggantian Komandan Koti PP MPC Kota Semarang, yang membuat semua orang menjadi bingung.
"Kita menolak, kita mohon bisa dijelaskan. Ketua (MPC Kota Semarang) harus berani bicara untuk menjelaskan secara gamblang di depan seluruh anggotanya. Agar anggota itu tahu permasalahannya, walaupun kita ini sukarelawan tapi paling tidak ya kita harus menjunjung tinggi tata krama dan tata tertib, tidak semaunya sendiri," tegasnya.
Dijelaskan pula oleh Unggul Bazoka sapaan akrabnya, jika saat ini pihaknya tidak akan melakukan gerakan apapun selain hanya menanyakan dan menginginkan jawaban tegas dari Ketua MPC Kota Semarang, terkait pergantian Komandan Koti Kota Semarang secara mendadak.
"Kita tidak melakukan pergerakan apa-apa. Kita hanya ingin menanyakan, supaya Ketua MPC itu menjawab secara tegas, ada apa atas pergantian Komandan Koti secara mendadak, itu saja tidak ada yang lain," tegasnya.
Unggul memaparkan, untuk menduduki jabatan Dankoti, tidak cukup hanya berdasarkan penunjukan saja, tetapi harus ada beberapa syarat ketentuan yang harus dilalui, diantaranya dia harus punya tanggung jawab yang besar, punya dedikasi tinggi, punya skill yang jiwanya betul-betul memimpin, bisa mengayomi anggotanya serta bisa mendidik anggotanya.
"Tidak asal pemimpin ditunjuk seperti itu, karena apa, kita ini memang ibaratnya rakyat biasa, kita sipil, tetapi komando Inti Mahatidana ini kita mirip-mirip seperti TNI, kita punya dedikasi, belajar disiplin, belajar kejujuran, tau tata tertib dan aturan, kita dididik seperti itu, karena ini sukarelawan lewat organisasi Pemuda Pancasila," ujarnya.
Sementara itu, Ketua MPC Pemuda Pancasila Kota Semarang, Moch Imron saat dikonfirmasi iNewsSemarang.id melalui selularnya hingga berita ini ditayangkan belum memberikan respon apapun.
Editor : Maulana Salman