get app
inews
Aa Text
Read Next : Ketua Gapensi Semarang Ungkap Suami Mbak Ita Minta Uang Rp2 Miliar untuk Urus Perkara di KPK

Mbak Ita Tak Sungkan Mencoba Camilan Dari Bahan Bekatul

Minggu, 15 Oktober 2023 | 20:01 WIB
header img
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mencoba makanan dari bahan bekatul dalam Festival Rangkul 2023 di Lapangan Ngaliyan, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, Minggu (15/10).

SEMARANG,iNewssemarang.id - Camilan terbuat dari tepung terigu sudah biasa, namun apa yang terjadi jika bekatul yang selama ini dikenal sebagai pakan ternak diubah menjadi beragam camilan nikmat dan menyehatkan. Bekatul adalah serbuk halus atau tepung yang diperoleh setelah padi ditumbuk dan kulit padi dipisahkan dari bulirnya.

 

Kandungan gizi bekatul yaitu vitamin B1 (tiamin), dan dikenal memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Kandungan gizi lainnya adalah serat pangan, pati, protein, serta mineral.

 

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu yang hadir dalam Festival Rangkul 2023 di Lapangan Ngaliyan, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang pun tak sungkan untuk mencoba makanan yang bahan dasarnya dari bekatul, hasil olahan UMKM setempat. Mbak Ita, sapaan akrab wali kota pun langsung menyoroti camilan unik berbahan dasar bekatul ini.

 

Perkumpulan Rakyat Semarang Kuliner (Rangkul) memperkenalkan aneka produk olahan bekatul, ada brownis, kue ganjel rel, kue semprong, cookies, bahkan jus dari bekatul.

 

Uniknya, Wali kota perempuan pertama di kota Semarang ini sangat tertarik dengan semprong bekatul yang dijajakan dan mencicipinya di atas panggung.

 

"Enak ya rasanya semprong bekatul, renyah. Dan yang pasti gak kalah sama olahan dari bahan terigu," ujar Mbak Ita sapan akrabnya, Minggu (15/10).

 

Mbak Ita menyebut, dirinya saat ini tengah berfokus dalam program ketahanan pangan. Salah satunya dengan mendorong UMKM agar semakin maju dan mensosialisasikan makanan pendamping beras pada masyarakat.

 

"Kalau untuk urusan UMKM, urusan makanan pendamping beras, memang perlu ada dorongan dan suport agar Kota Semarang bisa berdaulat pangan. Seperti kita ketahui, saat ini harga beras dan terigu mulai mengalami kenaikan. Sehingga perlu ada diversifikasi dengan makanan pendamping beras yang ada di sekitar kita," ujarnya.

 

Ternyata, lanjut Mbak Ita, dengan keadaan yang mendesak, masyarakat bisa menciptakan ide-ide kreatif yang perlu di support. "Di Kecamatan Ngaliyan ini ada yang menarik. Yakni camilan berbahan bekatul. Tadi saya icip ternyata ada semprong dari bekatul yang enak dan renyah," katanya.

 

Dengan inovasi makanan berbahan bekatul ini, Mbak Ita berharap, pelaku UMKM bisa berinovasi dan terinspirasi mengolah bahan-bahan makanan yang ada di lingkungan sekitar.

 

Sementara itu, Lusiana, Kabid Event dan Promosi Perkumpulan Rakyat Semarang Kuliner (Rangkul) mengatakan, jika selama ini masyarakat tahunya bekatul itu untuk pakan ternak. Melihat hal tersebut, Rangkul mencoba berinovasi menjadikan bekatul sebagai camilan yang menyehatkan.

 

Pemilik rumah produksi Brownkata (Brownies Bekatul) ini mengklaim jika produk olahan bekatul yang ia buat memiliki kandungan manfaat yang baik.

 

"Setelah diteliti, bekatul juga memiliki kandungan manfaat yang lebih baik dan tidak kalah dari tepung lain. Jadi ini bisa jadi salah satu tepung pengganti selain mokaf. Tepung mokaf itu dari tepung singkong," jelasnya.

 

Di Festival Rangkul 2023 ini, lanjut Lusiana, ada banyak sekali produk berbahan dasar bekatul seperti brownis bekatul, cookies, ganjel rel, keripik bekatul bahkan ada jus dan minuman sehat dari bekatul. "Produk berbahan bekatul yang kami buat sangat banyak, tadi yang disukai bu Wali Kota ada semprong bekatul," katanya.

Editor : Maulana Salman

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut