Pesta Miras Oplosan Tewaskan 4 Pemuda di Semarang, Ini Kesaksian Korban Selamat

SEMARANG, iNewsSemarang.id - Pesta minuman keras (miras) oplosan di Semarang Utara digelar lantaran salah satu korban hendak membuka kedai miras racikan alias oplosan. Teman-teman korban saat itu diminta menjadi tester. 

Menurut korban selamat Guntur Bagus (21) warga Jalan Kerapu Semarang Utara, inisiator pesta miras oplosan itu yakni Dodi (23). Saat itu ada 10 orang termasuk dirinya ikut pesta miras pada Kamis (4/1/2024) malam.  

Baca Juga

Bejat, 5 Pemuda Perkosa Gadis 13 Tahun usai Dicekoki Miras di Bandungan

“Oplosannya etanol tidak ada potas, dicampur sirop dan ada obat, saya belum pernah minum yang ada etanol, baru kemarin. Itu racikannya Dodi, dia bilang mau usaha miras, testernya kami,” ungkap Guntur, Senin (8/1/2024). 

Dia mengatakan setelah menenggak miras oplosan itu, tubuhnya lemas. Dia juga merasakan panas saat meminumnya.

“Rasanya lemes, tidak mual, pandangan nggak kabur cuma lemes aja, lalu saya minum dextro 10 (butir) semuanya juga minum tapi porsinya beda-beda,” katanya.

Baca Juga

Razia Miras, Polres Demak Amankan Puluhan Penjual dan Pembeli

Guntur kondisinya cepat membaik sehingga dirawat di rumah. Sementara itu, Ketua RT setempat, Slamet Tejo mengaku prihatin dengan insiden ini. 

Dia menyebut pemuda di kampungnya susah dikendalikan. Dia bersama warga lain hanya bisa mengingatkan ketika ada kelompok pemuda yang sedang pesta miras.

“Memang pemuda di sini sukar dikendalikan. Tidak tentu (kalau pesta miras) tapi biasanya malam Minggu, tanggal merah biasanya kumpul biasa terus ada yang ngajakin (minum),” kata Slamet Tejo. 

Baca Juga

Pemuda Kauman Tersangka Pembunuhan Warga Sendangguwo usai Pesta Miras di Jalan Majapahit

Diketahui, pesta miras oplosan itu terjadi di daerah Darat Tempel, Kelurahan Dadapsari, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang. Dari 10 korban, empat di antaranya tewas, masing-masing Arya (22) warga Kelurahan Dadapsari Kota Semarang, Andika (21) warga Kampung Perbalan Kota Semarang; Depi (21) warga Kaligawe Genuk Kota Semarang dan Hendi (22) warga daerah Pasar Bulu Kota Semarang.

Editor : Maulana Salman