Inflasi Jateng Turun 3 Bulan Berturut-turut, Nana: Ini Suatu Penurunan yang Menggembirakan

SEMARANG, iNewsSemarang.id – Pemerintah Provisnsi Jawa Tengah melakukan berbagai upaya untuk mengendalikan inflasi di wilayahnya. Hasilnya, angka inflasi di Jateng mengalami penurunan selama tiga bulan berturut-turut.
Pada November 2023, angka inflasi di Jateng berada di angka 3,16%, pada Desember 2023 turun di posisi 2,89%, sedangkan Januari 2024 kembali turun di angka 2,69%.
Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana mengatakan, keberhasilan menurunkan angka inflasi ini, merupakan hasil kerja keras bersama antara anggota Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Jateng, baik yang terdiri dari unsur internal maupun eksternal.
“Ini suatu penurunan yang cukup menggembirakan, baik bagi kami maupun masyarakat di Jateng,” kata Nana usai kegiatan Penyerahan Penghargaan TPID di Kantor Gubernur Jateng pada Senin, 5 Februari 2024.
Pada 2024 ini, inflasi Jateng ditargetkan di angka 2,5 plus minus 1 persen. Maka, komoditas-komoditas yang kerap menjadi penyumbang inflasi mendapatkan perhatian dari pemerintah.
“Masih ada beberapa komoditas, yang masih menjadi perhatian kita. Di antaranya adalah beras. Sebenarnya naiknya tidak terlalu signifikan, tapi rupanya juga menambah (inflasi). Kemudian gula, cabai, kemudian juga telor ayam,” katanya.
Pemprov Jateng terus melakukan upaya-upaya pengendalian inflasi, agar angkanya tetap rendah. Beberapa upaya yang dilakukan adalah melaksanakan gerakan pasar murah, memberikan fasilitasi distribusi dan subsidi harga pangan, menyalurkan beras cadangan bantuan pangan, mengawasi penyaluran bantuan pangan pemerintah oleh Bulog, melaksanakan kegiatan BUMD Peduli Inflasi dan memanfaatkan CSR dari BUMD.
Editor : Maulana Salman