DEMAK, iNewsSemarang.id - Banjir di wilayah Kabupaten Demak berangsur surut setelah tanggul jebol berhasil diperbaiki. Saat ini ketinggian air sekitar 1 meter. Kerugian akibat banjir ditaksir mencapai Rp117 miliar.
Berdasarkan pantauan pada Jumat (16/2), berangsur surutnya banjir itu membuat puluhan warga yang berada di pengungsian merasa lega. Namun mereka masih belum bisa kembali ke rumah mereka.
Jalur Pantura Demak-Kudus yang sebelumnya lumpuh total karena terendam banjir, mulai dapat dilintasi kendaraan angkut barang (truk). Sedangkan kendaraan minibus, sedan, bus, dan sepeda motor belum bisa melintas.
Meskipun baru jenis kendaraan angkutan barang (truk). Sedangkan kendaraan jenis lain seperti sepeda motor, minibus, sedan, belum berani melintas karena masih terendam air 30-60 centimeter.
"Kendaraan kecil belum berani melintas jalur pantura, sementara masih di jalur alternatif termasuk ruas jalan penghubung Demak-Jepara juga sudah dapat dilintasi setelah banjir di Mijen surut," kata Kasat Lantas Polres Demak Ajun Komisaris Lingga Ramdhani.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah Bergas C Penanggungan mengatakan kerugian akibat banjir yang terjadi di Kabupaten Demak sementara mencapai Rp117 milliar, karena terjadi kerusakan berbagai tempat seperti fasilitas umum, rumah, dan jalan.
"Jumlah kerugian tersebut dapat bertambah, penghitungan masih terus dilanjutkan karena belum semua termasuk kerusakan tanggul sungai," ujar Bergas.
Saat ini banjir sudah mulai surut dan tanggul jebol telah ditambal, kata Bergas, namun warga tetap diminta untuk waspada karena cuaca ekstrem masih akan berlangsung hingga akhir Februari mendatang.
Di sisi lain Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah II Disdikbud Jateng, Haris Wahyudi mengungkapkan akibat banjir melanda Kabupaten Demak dan Grobogan, sebanyak 106 sekolah di dua daerah tersebut belum dapat melakukan pembelajaran tatap muka dan siswa belajar secara daring.
Berdasarkan pendataan ratusan sekolah terendam banjir, demikian Haris Wahyudi, yakni 82 satuan pendidikan SD dan SMP, 11 SMA, 12 SMK dan 1 SLB, bahkan akibat sekolah dan kampung terendam banjir hingga setinggi dua meter ada 600 siswa masih bertahan di pengungsian.
Editor : Maulana Salman