get app
inews
Aa Read Next : Roy Suryo Sebut Bakal Ada Film Soal Kecurangan Pemilu 2024 Lain Usai Dirty Vote

Temuan Roy Suryo Soal Sirekap Bakal Jadi Bahan PDIP Gulirkan Hak Angket di DPR

Kamis, 29 Februari 2024 | 17:16 WIB
header img
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto (foto: MPI)

JAKARTA, iNewsSemarang.id - Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto membeberkan TPN Ganjar-Mahfud sudah membentuk tim khusus yang bertugas menghimpun data atau temuan terkait dugaan kecurangan Pilpres 2024. Salah satu bahan yang akan diajukan hak angket di DPR itu adalah temuan pakar telematika Roy Suryo.

"Kami berikan dukungan sepenuhnya tentang pentingnya audit forensik, audit investigatif, bahkan juga perlu audit metadata C1," kata Hasto, Rabu (28/2/2024).

Hasto juga mengimbau banyak pihak, termasuk masyarakat untuk ikut serta mendukung audit pemilu. Dia menilai proses audit forensik itu penting karena asas pemilu adalah langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil.

"Setiap suara rakyat adalah suara Tuhan yang dipercayakan kepada para calon-calon pemimpin melalui pemilu agar bangsa ini bisa mendapatkan kepemimpinan yang kompeten, yang benar-benar memperjuangkan kepentingan rakyat, bangsa dan negara," ujarnya.

Hasto mengatakan, tim khusus yang dibentuk PDIP akan mengumpulkan berbagai fakta-fakta temuan dugaan kecurangan Pemilu 2024. Termasuk temuan pakar telematika Roy Suryo yang menduga ada rekayasa atau manipulasi data Sirekap.

"Termasuk yang disampaikan Roy Suryo, yang menemukan dari audit forensik yang dilakukan ternyata Sirekap yang versi original dilakukan modifikasi dengan javascript yang atur perolehan paslon calon," katanya.

Sebelumnya, Roy Suryo memaparkan beberapa dugaan kecurangan yang ditemukan dalam aplikasi Sirekap. Menurutnya, sistem Sirekap sempat dimatikan sementara dengan sengaja untuk merekayasa hasil perolehan suara paslon Pemilu 2024.

Dia menjelaskan, ada script yang dimasukkan ke dalam sistem aplikasi tersebut agar ada hasil angka yang muncul.

“Waktu itu ada yang bilang di-hack. Bukan di-hack, tapi memang dimatikan. Kenapa dimatikan, karena untuk memasukkan script, memasukkan program colongan," kata Roy di Plataran Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (28/2/2023).

"Pada pukul 19.00 sekian, tabulasi di Sirekap sudah muncul persentase sama seperti quick count, yaitu paslon 01 (dapat) 24 persen, paslon 02, 58 persen dan paslon 03, 17 persen. Padahal itu hari pertama jam 7 malam, belum ada data dari TPS yang masuk, saya ada buktinya," tambahnya.

Editor : Maulana Salman

Follow Berita iNews Semarang di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut