get app
inews
Aa Read Next : Kapan Malam Nuzulul Qur'an 2024? Ini Jadwalnya Versi Kemenag dan Muhammadiyah

Kemenag Nilai Pemilu 2024 Berlangsung Damai dan Minim Isu Politik Identitas

Selasa, 05 Maret 2024 | 10:11 WIB
header img
Kemenag menyebut penyelenggaraan Pemilu 2024 berjalan damai dan minim isu politik identitas. (Foto: Ilustrasi/Antara)

JAKARTA, iNewsSemarang.id - Kementerian Agama (Kemenag) RI menilai penyelenggaraan Pemilu 2024 berjalan dengan damai. Pasalnya, hampir tidak terjadi gesekan karena politik identitas.

“Saya kira residu atau perpecahan akibat perbedaan dan politik identitas pada pesta demokrasi kali ini sangat kecil. Pada tahun ini saya lihat baik-baik saja, tidak ada yang signifikan dalam menggunakan identitas keagamaan,” kata Staf Khusus Menteri Agama (Menag) Bidang Media dan Komunikasi Publik Wibowo Prasetyo kepada wartawan di Jakarta, Senin (4/3/2024).

Dia mengatakan, konsep moderasi beragama sudah menyatu dengan masyarakat Indonesia. Imbauan yang telah disampaikan Menag Yaqut Cholil Qoumas untuk tidak menggunakan politik identitas pada pesta demokrasi kali ini telah sampai pada masyarakat.

Dia mencontohkan, Menag juga mengeluarkan surat edaran terkait khatib Jumat untuk menyebarkan pesan-pesan kedamaian menjelang pemilu. “Itu salah satunya dari Bimas Islam, bimas-bimas yang lain juga melakukan hal yang sama guna menjaga kedamaian saat pemilu,” ucap Wibowo.

"Imbauan yang disampaikan Pak Menteri saya rasa mengena di masyarakat. Buktinya tidak ada satu pun yang perlu dikhawatirkan, dan saya rasa semuanya masih dalam batas normal,” katanya.

Senada, Kepala Badan Litbang dan Diklat Kemenag Amien Suyitno mengatakan Menag sudah mengimbau kepada seluruh jajarannya agar bersuara tunggal melawan politik identitas sejak 2022 lalu.

“Akhirnya kita membuat outlook yang salah satunya adalah bagaimana menekan politik identitas dengan program yang beiringan dengan apa yang sudah dilakukan Balitbang Diklat,” katanya.

Dia mengklaim Menag Yaqut berhasil menciptakan suasana pemilu yang damai serta nyaris tidak terjadi politik identitas.

"Suka tidak suka terbukti, tahun 2024 nyaris tidak ada satu pun politik identitas. Artinya, gerakan Gusmen (Menag Yaqut) itu berdampak terhadap suasana Pemilu 2024. Kondisi ini jauh berbeda dengan 2019. Saya yakin ada korelasinya kebijakan menteri dengan suasana 2024 dan kegiatan moderasi beragama yang sedang terjadi,” tuturnya. (Arni Sulistiyowati)

Editor : Maulana Salman

Follow Berita iNews Semarang di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut