GROBOGAN, iNewsSemarang.id - Dua orang santriwati Pondok Pesantren (Ponpes) Manbaul A'laa Purwodadi Grobogan hanyut saat menerjang banjir di jalan desa Karanganyar Purwodadi Grobogan pada Sabtu (16/3). Keduanya akhirnya ditemukan oleh tim SAR gabungan dalam keadaan meninggal dunia setelah tiga hari pencarian.
Menurut informasi dari Kepala Kantor Basarnas Semarang, Budiono, identitas keduanya adalah Nurul Fajriyah (19) warga desa Kedungrejo RT. 06/01 Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan dan Shofiatul Lailiyyah (18) asal Celepat tunggak RT.03/05 Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan.
Kedua santriwati tersebut hendak pulang ke desanya saat libur setelah menuntut ilmu di Ponpes Manbaul A'laa Purwodadi. Saat melintasi jembatan kecil dengan berjalan kaki di desa Karanganyar arah desa Kedungrejo yang sedang dilanda banjir, mereka terseret arus yang cukup deras.
Keduanya sempat diperingatkan warga setempat yang melihat mereka berjalan di jalan desa yang tertutup air tersebut. Namun peringatan tersebut tidak diindahkan oleh mereka dan tetap berjalan di jalanan desa yang sudah tertutup air setinggi 50 cm hingga 150 cm tersebut.
"Mereka hanyut diterjang arus banjir saat melintasi jembatan desa yang tinggi banjirnya diperkirakan sepinggang kedua korban,” kata Budiono, Senin (18/3).
Atas informasi kejadian itu, Basarnas Semarang mengirimkan satu tim SAR dari Pos SAR Jepara untuk melakukan operasi SAR bersama tim SAR gabungan lainnya.
Setelah tiga hari pencarian akhirnya pada Senin (18/3) pagi usaha tim SAR gabungan membuahkan hasil. Korban pertama ditemukan pada pukul 06.30 WIB di area persawahan dan korban kedua pukul 07.30 WIB mengambang di sungai desa.
"Korban pertama yang ditemukan atas nama Shofiyatul Lailiyyah sekitar 500 meter dari LKP dan satu jam kemudian ditemukan lagi korban terakhir atas nama Nurul Fajriyah, ditemukan 1,5 km dari LKP. Keduanya dibawa ke RSUD Raden Soejadti Purwodadi" ujar Budiono.
"Sehubungan dengan telah ditemukannya kedua korban, operasi SAR ini resmi ditutup. Terima kasih atas kerjasamanya untuk tim SAR gabungan dan untuk masyarakat agar kebih berhati-hati lagi karena musim hujan belum berlalu,” ujarnya.
Editor : Ahmad Antoni