GRESIK, iNewsSemarang.id - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa bumi berkekuatan Magnitudo 6,5 yang mengguncang wilayah Laut Jawa, Jumat (22/3/2034) pukul 15.52 WIB turut dirasakan di Pulau Bawean dengan intensitas V-VI MMI.
Getaran gempa yang terasa kuat ini menyebabkan kerusakan pada rumah warga hingga sekolah di Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
"Berdasarkan laporan dari masyarakat gempabumi ini menimbulkan kerusakan di Pulau Bawean. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono dalam keterangan tertulis.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Gresik Driatmiko Herlambang mengatakan, guncangan gempa hari ini merusak sejumlah rumah warga di Kecamatan Tambak dan Sangkapura, Kepulauan Bawean.
"Sebagian dinding rumah warga retak, kaca jendela pecah, dan sebagian temboknya rumahnya runtuh," ujarnya, dikutip dari iNewsGresik.id.
Hingga Jumat sore, BPBD Gresik belum menerima laporan ada korban jiwa. Namun, gempa M6,5 tersebut membuat warga panik dan berhamburan menyelamatkan diri keluar rumah.
"Hingga kini terdapat 16 desa di Pulau Bawean yang melapor terdampak gempa. Umumnya mengalami kerusakan retak di bagian dinding rumahnya," katanya.
Miko mengimbau masyarakat agar senantiasa meningkatkan kewaspadaan. Menurut data dari BMKG, gempa susulan masih terus terjadi di Gresik, tetapi kekuatanya semakin menurun.
"Kami mengimbau masyarakat agar senantiasa meningkatkan kewaspadaan di antaranya mencari penutup kepala dan leher, dan tetap berada dan berlindung di tempat yang aman hingga gempa berhenti," kata Miko.
Salah satu rumah yang rusak akibat gempa M6,5 ini milik Halwiyati, warga Dusun Tanjung Anyar, Desa Lebak, Kecamatan Sangkapura, Bawean. "Rumah saya retak beberapa saat setelah gempa," kata Halwiyati, dikutip dari Antara.
Bangunan Masjid As Sholihin Muhammadiyah di Desa Kotakusuma, Kecamatan Sangkapura, juga rusak akibat gemoa. Beberapa dinding keramik retak dan berjatuhan. Namun, tidak ada korban jiwa karena masjid itu bangunan lama dan sudah tidak digunakan untuk salat dan sudah ada masjid yang baru. Jendela bangunan SMAN Sangkapura juga rusak. Gempa juga mengakibatkan dinding ruang ATM salah satu bank di Bawean retak.
Gempa Bumi Dangkal
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika BMKG Daryono mengatakan, gempa tektonik bermagnitudo M6,5 yang terjadi Jumat (22/3/2034) pukul 15.52 WIB, berlokasi di laut pada jarak 114 km arah Timur Laut Tuban, Jawa Timur, pada kedalaman 12 km. Hasil pemodelan menunjukkan gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.
"Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M6,5. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 5,92° LS ; 112,35° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 114 km arah Timur Laut Tuban, Jawa Timur, pada kedalaman 12 km," kata Daryono dalam keterangannya.
Daryono menjelaskan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi jenis dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif di Laut Jawa. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip).
Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di Pulau Bawean dengan intensitas V-VI MMI. Dalam skala ini, getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, barang-barang/pajangan terpelanting, terjadi kerusakan ringan. Selain itu getaran gempa juga terasa di daerah Blora, Madura, Gresik, Surabaya, Kabupaten Banjar dengan skala intensitas III-IV MMI. Dalam skala ini, bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.
Gempa ini juga terasa di daerah Mojokerto, Banjar Baru, Sampit, Banjarmasi, Martapura, Balikpapan, Tanah Grogot, Malang, Lumajang, Madiun, Nganjuk, Pasuruan, Jepara, Rembang, Demak, Kudus, Semarang dengan skala intensitas II-III MMI. Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu.
Kemudian di daerah Yogyakarta, Kulonprogo, Kebumen, Temanggung, Blitar dan Solo, getaran gempa dirasakan dengan skala intensitas II MMI. Getaran dirasakan oleh beberapa orang dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Gempa Bumi Susulan
BMKG menyebutkan, gempa bumi ini merupakan bagian rangkaian gempa bumi Laut Jawa M6,0 yang terjadi pada pukul 11:22:45 WIB. Hingga pukul 16.15 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 22 aktivitas gempa bumi.
Pascagempa, BMKG merekomendasikan kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Masyarakat juga diminta menghindar dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," kata Daryono. (Arni Sulistiyowati)
Editor : Maulana Salman