get app
inews
Aa Text
Read Next : Mengintip Kampung Seni Borobudur yang Akan Diresmikan Jokowi, Pembangunannya Telan Rp253 Miliar

Mentan Perintahkan Jajaran Tinggal Lebih Lama di Jateng untuk Tuntaskan Distribusi Pupuk

Rabu, 24 April 2024 | 06:14 WIB
header img
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman meninjau pemanfaatan pompanisasi untuk irigasi di Desa Kandang, Kecamatan Comal, Kabupaten Pemalang, Selasa (23/4). (IST)

PEMALANG, iNewsSemarang.id - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meninjau pemanfaatan pompanisasi untuk irigasi di Desa Kandang, Kecamatan Comal, Kabupaten Pemalang, Selasa (23/4).

Dalam kunjungan yang didampingi Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana itu juga untuk melihat proses tanam padi yang dilakukan oleh petani setempat dan mengecek distribusi pupuk.

Berdasarkan kunjungannya, masih ditemukan ada petani yang mengeluh belum menerima informasi tentang penambahan pupuk subsidi yang digelontorkan oleh Pemerintah Pusat melalui  Kementerian Pertanian.

"Bagaimana ini kok masih belum dapat. Berhentinya di mana?," kata  Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman saat berdialog dengan petani. 

Amran bahkan secara tegas memerintahkan jajarannya untuk tinggal lebih lama di Jawa Tengah untuk menuntaskan masalah distribusi pupuk tersebut. 

"Nanti tim dari Kementerian Pertanian tinggal dulu, tuntaskan. Untuk pembelian pupuk cukup pakai KTP," ujar dia. 

Sementara itu, Pj Gubernur Jateng Mana Sudjana mengatakan, akan terus mengawasi dan membimbing para petani dalam memanfaatkan bantuan alat mesin pertanian. Hal ini akan dilakukan bersama dengan Forkopimda dari tingkat provinsi sampai tingkat bawah.

Pengawasan ini juga berkaitan dengan distribusi pupuk kepada para petani. Termasuk pembelian pupuk yang cukup menggunakan KTP.

"Kami (Pemprov Jateng) dengan Pangdam, Kapolda, dan Kajati sampai tingkat bawah akan mengawasi dan  membimbing masyarakat. Insyaallah ke depan petani kita semakin maju," kata Nana.

Sebagai provinsi penyangga ketahanan pangan nasional, pada 2023 lalu produksi panen padi di Jawa Tengah mencapai 9,08 juta ton gabah kering giling (GKG). Jumlah itu setara dengan 5,22 ton beras. 

Nana optimistis ada peningkatan produksi pada 2024. Hingga April 2024 ini, produksinya diperkirakan sebesar 3,5 juta ton. 
 

Editor : Ahmad Antoni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut