Menurut Kepala Pos Pengamatan Gunung Slamet, Muhammad Rusdi, fenomena ini patut diwaspadai karena dapat memicu Gunung Slamet erupsi.
"Oleh karena itu, warga di sekitar gunung diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dan selalu memantau informasi terbaru dari PVMBG," ungkap Muhammad Rusdi. "Tidak beraktivitas dalam radius 3 kilometer dari puncak gunung, mengikuti arahan dari petugas terkait," ujarnya.
Sebagai langkah antisipasi, jalur pendakian Gunung Slamet dari semua arah telah ditutup sementara oleh pihak Perhutani hingga status gunung dinyatakan aman.
Perlu diingat bahwa Gunung Slamet terakhir kali mengalami erupsi pada tahun 2014, dengan menyemburkan abu dan batu pijar sejauh 3 kilometer. Jarak pemukiman warga terdekat dari puncak gunung adalah 5,5 kilometer.
Editor : Ahmad Antoni