get app
inews
Aa Text
Read Next : Pabrik Sepeda Listrik di Kawasan Industri Terboyo Semarang Terbakar Hebat

Maju Cawawakot Semarang, Mbak Iin Fokus Benahi Infrastruktur, Pemberdayaan Ekonomi Serta Perempuan

Sabtu, 25 Mei 2024 | 12:19 WIB
header img
Hj. Tazkiyyatul Muthmainnah, M.Kes (iNews / Mualim)

SEMARANG, iNewsSemarang.id - Serius maju sebagai calon Wakil Wali Kota Semarang, politisi perempuan dari Fraksi PKB, Hj. Tazkiyyatul Muthmainnah, M.Kes, yang akrab disapa Mbak Iin mengaku akan fokus pada program pembenahan infrastruktur, pemberdayaan ekonomi, serta perlindungan perempuan dan anak.

Sebagai anggota DPRD Jateng dari daerah pemilihan Kota Semarang, Mbak Iin sangat memahami kondisi dan permasalahan di ibu kota Jawa Tengah ini, terutama terkait banjir di wilayah Semarang bawah.

"Saya tinggal di Genuk dan Tembalang. Sering kali saya harus ke Tembalang karena di Genuk sering banjir dan macet. Ini masalah klasik yang belum ada ujungnya. Saya berharap bisa menemukan solusi terbaik," ujar Mbak Iin kepada iNews Semarang, Kamis.

Dia mengungkapkan bahwa meski banjir di Semarang sering kali di luar kendali, masyarakat dan pemerintah masih bisa bersama-sama mencari solusinya.

"Masyarakat harus merasa pemerintah hadir dan peduli, terutama karena Semarang akan menjadi kota metropolitan menurut Bappenas. Jadi, semuanya harus siap," ungkap perempuan energik yang juga Ketua Fatayat NU Jateng itu.

Selain infrastruktur, Mbak Iin menekankan pentingnya pemberdayaan masyarakat untuk membangun Kota Semarang. 

"Kota ini sangat majemuk dan urban. Meski UMK Semarang tertinggi di Jateng, masih banyak masyarakat yang belum sejahtera. Kita harus mendorong masyarakat agar mandiri, terutama dalam ekonomi," paparnya.

"Kemandirian ekonomi berarti mendorong wirausaha dan penciptaan lapangan kerja karena nantinya Semarang akan menjadi kota metropolitan. Saya berharap masyarakat Semarang tetap religius dalam kemajemukan," imbuhnya.

Isu lain yang menjadi perhatian serius Mbak Iin adalah perempuan dan anak. Kasus kekerasan terhadap perempuan di Semarang masih tinggi. 

"Urusan perempuan dan anak ini harus jadi prioritas. Selama ini, termasuk di Jateng urusan perempuan anak itu tidak jadi prioritas, indikatornya apa? anggarannya cuma sedikit," jelasnya.

Fatayat NU, organisasi yang dipimpin Mbak Iin, memiliki Lembaga Konsultasi untuk Pemberdayaan Perlindungan Perempuan dan Anak (LKP3A) yang mendampingi kasus-kasus kekerasan, termasuk kekerasan seksual, bullying, dan stunting.

"Fatayat Jateng juga memiliki program Sambung Simbok Sambang Bocah yang membidik ibu hamil untuk mencegah stunting dan menekan angka kematian ibu (AKI) dan bayi (AKB). Program ini telah dijalankan selama setahun dan telah mendata serta memberikan perawatan kepada 50 ribu ibu hamil dan baduta di Jateng," ujarnya.

Untuk menjalankan program Sambung Simbok Sambang Bocah, kata Mbak Iin, caranya adalah ada kader di masing-masing Desa atau Kelurahan yang mendata ibu hamil kemudian ikut mengawal dengan memakai perangkat milik Fatayat.

"Jadi di Kelurahan ada berapa ibu hamil, ini diingatkan, jadwal diperiksa, kemudian makanannya bagaimana, jadi kalau dulu Pemprov punya Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng, kita punya Sambung Simbok Sambang Bocah," ucapnya.

Mbak Iin menambahkan bahwa program ini akan menjadi proyek percontohan, mengingat Semarang sebagai ibu kota provinsi harus menjadi barometer.

"Kita akan menyiapkan sistem agar AKI dan AKB rendah, serta stunting rendah. Kami itu kan jadi mitranya Unicef, kenapa saya pakai ini karena kita sudah dua tahun jadi mitranya Unicef dan kita terbaik se-Indonesia untuk menjalankan program ini," pungkasnya.

Editor : Maulana Salman

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut