get app
inews
Aa Read Next : Relawan Agustin-Iswar Dorong Pilwakot Semarang Bersih dan Bebas Kampanye Negatif

Terima Kunjungan MUKI, Ansor Kota Semarang Ajak Wariskan Negara Kesatuan yang Damai dan Toleran

Rabu, 29 Mei 2024 | 11:47 WIB
header img
Kunjungan MUKI ke kantor GP Ansor Kota Semarang. (Ist)

SEMARANG, iNewsSemarang.id - Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Semarang menerima kunjungan Majelis Umat Kristen Indonesia (MUKI) di gedung Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Semarang, Jalan Puspogiwang I, Semarang Barat, Kota Semarang, Rabu (29/5/2024).

Ketua PC GP Ansor Kota Semarang, Abdur Rahman, memaparkan sistem keorganisasian yang meliputi barisan Ansor Serbaguna (Banser), Badan Ansor Antinarkoba (Baanar), dan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Ansor.

Ia menjelaskan bahwa LBH Ansor telah berperan dalam mediasi beberapa isu, termasuk penolakan sahur bersama Bu Nyai Sinta Nuriyah Wahid.

"Banser juga berperan dalam menjaga kebersamaan keindonesiaan, seperti saat umat Kristiani menjalani misa malam Natal. Bagi Ansor, kebersamaan dan keindonesiaan adalah hal yang utama," ungkap Abdur Rahman.

Ia menekankan bahwa perbedaan keyakinan di Semarang dan seluruh Indonesia merupakan rahmat Allah yang menciptakan keragaman. 

"Semarang ini multietnis, warganya rukun dan memegang toleransi yang tinggi. Kami mengajak warga untuk menjaga kota Semarang, Jawa Tengah, dan seluruh Indonesia agar kita bisa mewariskan negara yang damai kepada anak cucu kita," tuturnya.

Abdur Rahman juga menambahkan bahwa dalam Islam, terdapat istilah khilafiyah, yaitu perbedaan pendapat antara ulama dalam praktek beribadah. Misalnya, dalam bab wudhu atau bersuci, meskipun hukumnya wajib, terdapat perbedaan pendapat tentang praktik dan hal yang membatalkan wudhu.

"Perbedaan ini merupakan rahmat Allah yang memperkaya khasanah keislaman," ucapnya.

Ketua MUKI, Pdt. Agung Setiawan, juga memaparkan struktur organisasi MUKI yang bergerak di ranah sosial, bukan dogma agama. 

"Kami banyak bergerak di ranah sosial, tidak bergerak di ranah dogma agama, hanya namanya saja Majelis Umat Kristen Indonesia," ujarnya.

Ia menyebutkan beberapa kegiatan bersama masyarakat, salah satunya dengan Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) Jawa Tengah saat memperingati Hari Santri.

"Kami ikut membuka pengobatan gratis bersama para dokter NU di Hari Santri. Jadi, kami ini cukup dekat dengan NU," tuturnya.

Editor : Maulana Salman

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut