PEMALANG, iNewsSemarang.id - Kehidupan keluarga miskin di Desa Tumbal, Kecamatan Comal, Kabupaten Pemalang ini sungguh memilukan. Mereka harus bertahan hidup di dalam gubuk berdinding plastik dan beralaskan tanah.
Kondisi rumah yang tidak layak seringkali kedatangan hewan liar seperti ular. Karena alasan ekonomi, Suhadi bersama istri dan anaknya harus bertahan hidup dalam gubuk berdinding plastik.
Saat malam tiba, keluarga ini tidur beralaskan tikar dan kasur seadanya. Tak jarang, kondisi gubuk yang tidak layak membuat beberapa hewan liar seperti ular masuk ke dalam. Saat hujan lebat, keluarga ini harus pasrah menahan dingin.
Keluarga Suhadi telah menempati gubuk ini sejak tahun 2022. Sebelumnya, Suhadi bersama istri dan anaknya berdagang tahu di Jakarta.
Namun, dampak pandemi Covid-19 membuat usahanya bangkrut, memaksanya kembali ke kampung halaman. Untuk bertahan hidup, Suhadi bekerja serabutan, sementara istrinya bekerja sebagai pembantu rumah tangga.
Penderitaan keluarga Suhadi tidak berhenti di situ saja. Saat tidak ada uang, mereka terpaksa makan nasi dengan lauk daun singkong rebus. Suhadi mengaku selama ini kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah setempat.
Selama dua tahun, ia baru mendapatkan bantuan sosial untuk makan sebanyak dua kali, masing-masing sebesar Rp300.000 dari pemerintah desa.
Menurut warga sekitar bernama Suraji, keluarga Suhadi adalah sosok yang tidak pernah mengeluh dengan kondisinya. Beberapa warga yang prihatin terkadang datang untuk sekadar menengok atau memberikan makanan.
”Sangat memprihatinkan, sangat butuh dibantu oleh pemerintah, karena kondisi ekonominya sangat sulit,” kata Suraji kepada iNews Media Group, Rabu (26/6/2024).
Sementara itu, Sekretaris Desa Tumbal Eko Wijayanto mengaku tengah mengusulkan bantuan untuk keluarga Suhadi. Pihak desa juga telah berkoordinasi dengan Kemensos dan Baznas agar bantuan untuk keluarga Suhadi segera turun.
Kini Suhadi berharap adanya bantuan dari pemerintah agar ia bersama keluarganya dapat hidup di rumah yang layak huni. “Kami telah usulkan, dan kami rasa keluarga Suhadi sangat darurat perlu mendapatkan bantuan,” ujarnya.
Editor : Ahmad Antoni