get app
inews
Aa Read Next : Keren! Kota Semarang Jadi Satu-satunya Kota Besar Yang Masuk Nominasi TPID Award

Prestasi Mbak Ita Atasi Stunting Kota Semarang Diakui Dunia, Pujian Berdatangan

Sabtu, 29 Juni 2024 | 18:32 WIB
header img
Wali Kota Semarang Heavearita Gunaryanti Rahayu. Foto: Dok

SEMARANG, iNewsSemarang.id - Upaya Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu dalam penanganan stunting yang meraih penghargaan dari Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) menuai pujian dari banyak pihak.

Rektor Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) Prof. Masrukhi menilai penghargaan bidang inovasi pelayanan publik program Sayangi Dampingi Ibu Anak Kota Semarang (SANPIISAN) itu adalah kejutan.

Pasalnya, Kota Semarang menjadi satu-satunya kota di Indonesia yang meraih penghargaan pengentasan stunting dalam United Nations Public Service Awards 2024 di Incheon, Korea Selatan pada Rabu (26/6).

"Saya melihat hal yang surprise dan wajar karena tampak inovasi penanganan stunting di Kota Semarang begitu sangat cantik artinya signifikan prosesnya," katanya, Sabtu (29/6).

Proses yang disebutnya signifikan itu ketika melihat angka prevalensi stunting secara nasional masih sebesar 21,5 persen pada 2023. Sementara Kota Semarang mampu menurunkan hingga 1,14 persen pada tahun yang sama.

Padahal target pemerintah pusat dalam menurunkan stunting yakni, 14 persen pada 2024 ini. Masrukhi menyebut, situasi menantang untuk mengentaskan stunting itu mampu didobrak oleh Kota Semarang.

"Padahal obsesi pemerintah menurunkan di angka 14 persen, tetapi itu belum mampu, masih tinggi angkanya. Kota Semarang luar biasa karena keberadaan stunting ini sudah 1,14 persen, ini sebuah angka yang luar biasa," katanya.

Dia memandang kerja keras perempuan yang akrab disapa Mbak Ita tersebut bukan mendadak dilakukan. Menurutnya, langkah promotif, preventif, dan kuratif yang telah dikedepankan itu menjadi buah karya yang saat ini bisa dirasakan.

Salah satunya melalui program inovasi pelayanan publik program Sayangi Dampingi Ibu Anak Kota Semarang (SANPIISAN) yang dimulai sejak usia remaja dan bagi calon pengantin.

"Mbak Ita sangat intens dalam pencegahan stunting, saya beberapa kali ikut kegiatan penyuluhan bagi ibu hamil di beberapa lokasi tentang pentingnya mereka tetap menjaga kondisi gizi," ujarnya.

Inovasi kolaborasi dalam menjamin ibu hamil hingga bersalin mendapatkan kemudahan akses layanan kesehatan melalui pemberdayaan masyarakat dan didukung sistem informasi melalui smartphone.

Sistem ini terintegrasi dari seluruh sektor dengan pemberdayaan masyarakat secara berkelanjutan. Inovasi ini melibatkan OPD, stakeholder, masyarakat dan tenaga kesehatan yang bergerak bersama.

Selain mengatasi masalah kesehatan ibu, upaya ini juga dapat meningkatkan peran aktif masyarakat untuk deteksi dini gawat darurat pada ibu hamil dan menekan angka kematian ibu.

Sasaran program ini adalah ibu yang dinyatakan hamil, ibu bersalin dan bayi hingga usia 3 bulan dengan melakukan pendataan terintegrasi, intervensi di masyarakat dan perusahaan serta layanan persalinan terpadu.

Termasuk langkah-langkah inovatif untuk dapat mempercepat pencapaian target tersebut, seperti inovasi yaitu, Rumah Pelita ( Rumah Penanganan Stunting Lintas Sektor Bagi Baduta).

"Sudah ada di 10 titik, dan program ini juga diapresiasi karena anak yang diasuh dan dijaga tiap hari mengalami kenaikan tinggi badan mencapai 60 persen," ujarnya.

Dia berharap dan mendorong capaian yang mendunia ini dapat diduplikasi ke seluruh daerah di Indonesia. Pengakuan dunia atas Kota Semarang ini juga akan menjadi semangat atau metode bagi pemerintah pusat dalam upaya mengentaskan stunting.

"Duplikasi ini penting, dan sudah tentu bukan berarti tidak diakui pemerintah pusat, ini tampaknya model ini akan diadopsi di daerah lain," ujarnya.

Sementara itu, Pusat Telaah dan Informasi Regional (Pattiro) mengungkap penghargaan atasi stunting oleh PBB itu membuka ruang-ruang keterlibatan Kota Semarang ikut dalam forum internasional.

Wakil Direktur Program Pattiro Semarang Mukhlis Raya mengatakan secara inovasi telah membuktikan bahwa teknologi bisa digunakan untuk menjalankan program.

"Salah satu prestasi juga, ketika satu daerah berhasil harusnya bisa diduplikasi ke daerah lain. Inovasi ini harus dishare ke kabupaten/ kota lain jadi bisa saling belajar," ujarnya.

Editor : Maulana Salman

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut