Ia mengakui, dukungan dan harapannya kepada Presiden Indonesia terpilih Prabowo akan menuai kritik untuknya. Bahwa akan ada segolongan orang yang akan memunculkan komentar dan pendapat bernada pesimis dan kecewa. Dimana beranggapan Socratez Sofyan tidak kritis, menutup mata, hati, dan pikirannya.
“Saya dengan senang hati menyambut dan menerima dari seluruh bentuk kritik, saran, ejekan, penghinaan, penolakan atas dukungan saya. Tetapi, saya memiliki pijakan, pedoman, pertimbangan dan hidup, sehingga saya mengambil keputusan iman dan moral,” imbuh Socratez.
Sebagian warga Papua menurutnya akan bersikap skeptis tentang kepemimpinan Prabowo Subianto untuk menyelesaikan persoalan di Papua. Tapi sebagai pemuka agama dan panutan Jemaat, ia lebih memilih memberikan optimisme dengan memberikan apa yang diinginkan Prabowo saat memimpin nantinya.
Terakhir, Socratez menyampaikan akan merintis jalan atau membangun jembatan kepercayaan (the trust bridge) untuk membantu Presiden Indonesia terpilih Prabowo Subianto agar Papua dapat menikmati kemakmuran seperti provinsi lainnya di Indonesia. “Kita dukung pemimpin yang berbudi luhur dan berkarakter jujur, sehingga Indonesia bisa memulai dengan paradigma, perspektif dan persepsi baru,” pungkas Anggota Baptist World Alliance (BWA) itu.
Editor : Ahmad Antoni