Selanjutnya, kata Mbak Ita, anak-anak juga bisa menikmati masakan bergizi yang dibuat oleh para guru antar Korsatpen yang berlomba.
"Melalui lomba masak ini, anak-anak juga tahu, manfaat dari makanan yang bergizi, yang paling penting mereka juga suka. Kadang-kadang kalau yang hanya sayur saja mereka kurang suka, namun dengan kreasi masakan anak-anak akan lebih suka. Sehingga anak-anak semakin sehat, harapannya bisa menjadi generasi emas di tahun 2045," ujarnya.
Sementara itu, Ari Rukmantara, Perwakilan Unicef memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kota Semarang yang telah peduli dan menyayangi anak-anak dengan menggelar Hari Anak Nasional.
"Saya ingat bahwa, United Nations atau PBB memberikan apresiasi terhadap public service atau pelayanan bagi ibu hamil dan pencegahan stunting anak-anak. Bahkan diterima di seoul Korea Selatan, dan kami memberikan apresiasi setinggi-tingginya bagi Kota Semarang yang menyanyangi anak anaknya," kata Ari.
Ari menyebut, penyelenggaraan puncak HAN 2024 di lokasi Agro Wisata Sodong kali ini merupakan ide cemerlang.
"Pelaksanaan Hari Anak Nasional berada di tempat yang sangat bersejarah dan banyak hal yang bisa dipelajari. Satu hal yang kami pelajari, anak anak juga berpartisipasi, berkreasi, dan dipastikan anak-anak makan makanan bergizi disini," ujar dia.
Menurut dia, selain permasalahan stunting, di Indonesia kini juga tengah mengalami permasalahan obesitas pada anak.
"Di kota Semarang juga ada beberapa anak yang punya indikasi mengalami obesitas karena perilaku mengonsumsi makanan. Kali ini kita ditunjukkan bahwa ada olahan makanan yang sehat. Dengan menu bergizi inilah, anak-anak bisa terhindar dari stunting, tidak kekurangan gizi mikro dan pastinya tidak obesitas," ujarnya.
Editor : Ahmad Antoni