get app
inews
Aa Read Next : Ada Latihan Penanggulangan Konflik Sosial Hari Ini, Akses Jalan Simpang Lima Tetap Bisa Dilintasi

9 Fakta Demo Anarkis di Semarang, Nomor 5 Mencekam Bak di Medan Perang

Selasa, 27 Agustus 2024 | 08:03 WIB
header img
Polisi membubarkan massa demonstrasi di kawasan Jalan Pemuda Semarang, Senin (26/8) malam. (Ist)

SEMARANG, iNewsSemarang.id - Demo mahasiswa dan pelajar di depan Balai Kota Semarang berujung ricuh, Senin (26/8/2024) petang hingga malam. Bahkan, massa demonstrasi bertindak anarkis merusak sejumlah fasilitas umum di kawasan Jalan Pemuda Semarang.

Polisi pun terpaksa membubarkan massa denaga water cannon dan gas air mata. Berikut fakta-fakta demo di Semarang berujung ricuh dan anarkis:

1.  Demonstrasi Merubah Arah dari DPRD Jateng ke Balai Kota Semarang
Para pendemo yang semula berencana menggelar aksi di depan Kantor DPRD Propinsi Jawa Tengah Jl. Pahlawan Kota Semarang itu mendadak merubah arah menuju Kantor Balaikota dan Gedung DPRD Kota Semarang di Jalan Pemuda Kota Semarang pada sore sekitar pukul 15.00 WIB. Aksi yang sebelumnya berlangsung tertib itu kemudian berujung pada tindakan anarkis oleh peserta unjuk rasa yang melakukan perusakan fasilitas umum yaitu merusak pintu gerbang Balaikota Semarang.

2. Polisi Siaga di Balai Kota Semarang
Aksi berlanjut mengakibatkan terganggunya aktivitas masyarakat, dan arus lalu lintas kendaraan menuju Jalan Pemuda dialihkan petugas guna menghindari terjadinya hal yang tidak diinginkan. Petugas juga berjaga di depan Kantor Balai Kota Semarang sembari terus memberikan imbauan persuasif agar para pendemo menyampaikan aspirasi secara tertib dan tidak melakukan tindakan anarkis.

3. Situasi Memanas
Situasi yang semakin memanas terjadi pada sore hari menjelang petang. Meskipun sejak siang hingga sore hari polisi sudah menghimbau agar unjuk rasa berjalan dengan tertib, namun massa justru semakin agresif dan mulai melakukan tindakan-tindakan yang membahayakan keselamatan umum seperti melemparkan batu, kayu dan benda keras lainnya.

4. Massa Kocar-Kacir Masuk ke Mal Paragon
Bentrokan pun tak terhindarkan, menyebabkan massa kocar-kacir berlarian. Sebagian di antara mereka melarikan diri ke dalam Mal Paragon, menyebabkan kekacauan di dalam pusat perbelanjaan tersebut. 

5 .Massa Anak STM Bawa Kayu dan Bambu Berhadapan dengan Polisi
Massa anak STM ikut bergabung bersama mahasiswa mengambil posisi terdepan. Massa pelajar itu menggunakan helm dan membawa kayu atau bambu panjang untuk senjata melindungi diri mereka. Mereka merangsek ke barisan depan itu berhadap-hadapan dengan polisi langsung. 

6.Wakasat Intel Polrestabes Semarang Terluka
Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar menyebut para siswa yang masih berseragam sekolah tersebut membawa kayu panjang dan ikut melempari polisi.Bahkan, lanjut dia, Wakasat Intel Polrestabes Semarang ikut terluka akibat lemparan kayu tersebut.

7. Polisi Gunakan Water Cannon dan Gas Air Mata Bubarkan Demo
Meski sempat terjadi kekacauan, petugas akhirnya berhasil memaksa massa menjauh dari lokasi aksi dan mengakhiri kericuhan menggunakan water cannon dan gas air mata. Sebagian massa yang terdorong ke jalan raya yang lebih luas sempat melakukan perusakan pada pot tanaman di sepanjang jalan Pemuda. Pecahan pot tersebut kemudian digunakan untuk melempari petugas. 

8. Polisi Berhasil Pukul Mundur Massa Demo
Aksi massa tersebut baru dapat dikendalikan petugas gabungan Polrestabes Semarang dan Polda Jateng, pada pukul 19.00 WIB. Para pendemo terus terdorong hingga akhirnya membubarkan diri. Setelah pembubaran dilakukan, situasi di sekitar Jl. Pemuda dan Balaikota Semarang kembali kondusif. Arus lalu lintas yang sempat dialihkan berangsur-angsur normal, hingga akhirnya pada pukul 20.00 WIB aktivitas masyarakat di sekitar lokasi unjuk rasa dapat kembali berjalan seperti biasa.

9.Puluhan Mahasiswa Luka-luka
Puluhan mahasiswa mengalami luka-luka dan dirawat di sejumlah rumah sakit. "Ada 33 orang yang dirawat di sejumlah rumah sakit. Sebagian besar mengalami sesak nafas, ada juga yang mengalami luka di kepala," sebut Kuasa hukum Gerakan Rakyat Menggugat Jawa Tengah, Tuti Wijaya dikutip dari Antara.
Usai aksi yang berakhir ricuh tersebut, lanjut dia, pihaknya mengklaim ada 6 orang mahasiswa dan 21 pelajar yang diamankan oleh polisi.


 

Editor : Ahmad Antoni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut