Dafon menyebutkan bahwa sebanyak 80 mahasiswa mengikuti aksi solidaritas tersebut. Dia berharap kasus kematian dokter residen di RSUD Kardinah Kota Tegal tidak berlarut-larut.
Sementara itu, Ketua Bidang Sosial dan Politik BEM FK Undip, Salsabila Arina, akan terus memantau perkembangan fakta-fakta terkait meninggalnya almarhumah ARL, terutama mengingat informasi yang beredar di media sosial masih simpang siur.
Salsa, panggilan akrab Salsabila Arina, meminta masyarakat untuk menahan diri dan tidak menyalahkan kampus, terutama Fakultas Kedokteran (FK) Undip. Masyarakat diimbau untuk menunggu hasil investigasi sebelum memberikan komentar tentang peristiwa tersebut.
“Yang sering disorot adalah universitas, padahal kami sebagai mahasiswa masih menunggu hasilnya. Dekan dan guru besar FK Undip sangat terbuka mengenai kasus ini,” jelasnya.
Dengan adanya peristiwa tersebut, Salsa berharap ada perbaikan menyeluruh dalam sistem PPDS Anestesi. Dia ingin pimpinan FK Undip berdialog dengan mahasiswa PPDS.
“Mungkin mahasiswa PPDS perlu dikumpulkan untuk ditanya mengenai masalah yang ada dan kendala yang dihadapi. Semua pihak harus saling memaafkan. Yang jelas, semoga kejadian ini tidak terulang lagi,” tutupnya.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta