Meski demikian dia tak ingin gegabah dan bertindak sendiri. Perempuan itu melapor polisi untuk memecahkan misteri tersebut. Dia menceritakan kepada polisi semua yang dialaminya.
Singkat cerita, polisi pada 4 September memastikan sang peneror adalah suaminya. Pelaku ditangkap di Amagasaki atas tuduhan melanggar undang-undang antipenguntitan.
Dalam pemeriksaan, pelaku menjelaskan perbuatan itu dia lakukan semata-mata karena cemburu. Dia sangat mencintai istrinya. "Saya mencintai istri saya dan meneleponnya tanpa mengatakan apa pun," ujarnya.
Bukan hal aneh bagi pasangan suami istri (pasutri) di Jepang tinggal terpisah dalam waktu lama, terutama jika salah satu dari mereka mendapat tugas ke luar daerah dari kantor.
Namun penguntitan yang berlebihan seperti ini sangat langka, apalagi mereka tingga serumah. Pasutri di Jepang menunjukkan rasa cemburu dengan cara aneh, termasuk menguntit.
Kepolisian Amagasaki mengonfirmasi bahwa kasus penguntitan melalui telepon ini adalah yang pertama melibatkan pasangan yang tinggal bersama.
Editor : Ahmad Antoni