SEMARANG, iNewsSemarang.id - Mahasiwa Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Muhammad Tirza Nugroho Hermawan (21) menjadi korban tewas pembacokan di Jalan Kelud Raya, Kota Semarang, Selasa (17/9/2024) dini hari.
Udinus menyampaikan duka cita yang sebesar-besarnya atas meninggalnya Muhammad Tirza Nugroho.
“Ananda Tirza merupakan mahasiswa semester akhir Program Sarjana Teknik Informatika Udinus yang berperilaku baik, secara akademik maupun di kehidupan sosial kampus. Bahkan Ananda Tirza juga aktif berorganisasi di BEM KM periode 2023/2024,” sebut Kepala Humas Udinus, Nining Sekar dalam siaran pers, Selasa (17/9).
Tirza dikenal sebagai mahasiswa yang berprestasi dan aktif di berbagai kegiatan kampus, membuat kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi teman-teman dan seluruh civitas academica Udinus.
Kepala Biro Kemahasiswaan Udinus, Dr. Rindra Yusianto, S.Kom., M.T menegaskan bahwa pihak Udinus telah berkoordinasi dengan keluarga korban terkait insiden ini. "Kami memastikan keluarga Ananda Tirza mendapatkan dukungan yang diperlukan dalam menghadapi situasi yang sangat berat ini," katanya.
Sebelumnya, pihak Udinus telah datang langsung ke RS Bhayangkara untuk memberikan ucapan bela sungkawa pada orang tua Ananda Tirza sekaligus memberikan santunan pada Selasa (17/9) pukul 10.50 WIB.
Pihak Udinus menyerahkan sepenuhnya kasus ini kepada pihak kepolisian. "Kami berharap pihak kepolisian segera menangkap pelaku dan menghukum mereka sesuai dengan hukum yang berlaku. Tindakan brutal seperti ini tidak dapat ditoleransi, dan kami mengutuk keras tindakan tersebut," tegas Rindra.
Diketahui, Tirza yang merupakan warga Bandungharjo, Sonorejo, Kabupaten Jepara ditemukan tewas bersimbah darah dengan sejumlah luka di bagian paha atas, perut, dan pangkal paha. Luka-luka tersebut diduga akibat sabetan senjata tajam.
Mendapat laporan tersebut, polisi segera datang ke lokasi kejadian dan melakukan olah TKP. Jenazah korban dibawa ke kamar mayat RSUP Kariadi Semarang untuk diautopsi guna penyelidikan lebih lanjut.
Menurut keterangan saksi mata, Arif, seorang karyawan SPBU Bendan Ngisor, ia melihat sekelompok remaja bersenjata tajam saling berboncengan mengendarai sepeda motor menuju SPBU. Tak lama setelah itu, motor yang dikendarai korban bersama rekannya melintas.
Korban kemudian dihentikan oleh kelompok tersebut. Korban sempat mencoba kabur untuk menyelamatkan diri, namun motor yang dikendarainya menabrak bagian belakang mobil yang kebetulan melintas di lokasi, sehingga korban terjatuh.
Rekan korban berhasil melarikan diri, sementara korban menjadi sasaran gerombolan bersenjata tajam tersebut, meskipun sebelumnya sempat meminta ampun.
Orang-orang di sekitar SPBU juga tidak berani mendekat karena gerombolan tersebut bertindak sangat beringas dan membawa senjata tajam.
Sementara, Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar, melalui pesan singkat, memastikan bahwa korban bukan pelaku tawuran dan diduga merupakan korban pembacokan. Polisi kini sedang menyelidiki kasus ini dan mencari para pelaku.
Editor : Ahmad Antoni