JAKARTA, iNewsSemarang.id – Berikut ini 5 tempat kuliner malam di Semarang 24 Jam yang wajib dicoba. Tempat kuliner tersebut menawarkan menu-menu lezat dengan harga yang ramah di kantong.
Kota Semarang yang terletak di pesisir utara (pantura) Pulau Jawa memiliki pesona tersendiri yang membuatnya menjadi destinasi wisata yang menarik.
Semarang yang berjuluk Kota Atlas menyimpan kekayaan sejarah, budaya dan keindahan alam yang patut untuk dijelajahi. Bagi para penjelajah kuliner malam, Semarang punya banyak banget tempat makan yang buka 24 jam. Buat yang lagi nyari makanan enak, murah meriah dan pastinya bikin ketagihan.
5 Tempat Kuliner Malam Semarang 24 Jam Wajib Dicoba
1. Soto Pak No
Soto Pak No Semarang 24 jam merupakan warung soto legendaris yang terletak di Kota Semarang, Jawa Tengah. Menawarkan soto ayam seharga Rp25.000, warung ini dikenal luas di kalangan pecinta kuliner karena cita rasanya.
Lokasinya di Jalan Kaligarang Raya, Barusari, Kecamatan Semarang Selatan, warung ini buka selama 24 jam, sehingga memungkinkan pengunjung untuk menikmati soto kapan saja, baik pagi, siang, malam atau bahkan tengah malam.
Selain soto ayam sebagai menu utama, Soto Pak No juga menyediakan berbagai menu pendamping seperti sate dan gorengan. Reputasinya yang kuat, banyak pengunjung dari luar kota yang datang ke Semarang khusus untuk mencicipi soto legendaris ini. Saat berlibur di Semarang dan merasa lapar di malam hari, Soto Pak No menjadi pilihan yang sempurna.
2. Lumpia Semarang 24 Jam
Lumpia Semarang 24 Jam merupakan salah satu destinasi kuliner yang terkenal di Semarang, terutama bagi penggemar lumpia. Lokasinya di Jalan Pemuda No. 30, Pandansari, Kecamatan Semarang Tengah, Kota Semarang.
Tempat ini buka setiap hari selama 24 jam, sehingga sangat cocok bagi pengunjung yang ingin menikmati lumpia kapan saja.
Menu yang ditawarkan, berbagai jenis lumpia, termasuk lumpia original dan lumpia isi rebung. Lunpia Semarang 24 Jam menjadi pilihan yang sempurna bagi para pencinta kuliner yang mencari hidangan lezat kapanpun mereka merasa lapar.
Editor : Ahmad Antoni