Dia meminta kampus harus betul-betul melihat apa industri dan dunia kerja perlukan, kemudian fokus untuk mempersiapkannya. “Kita anak muda harus mulai bertanya diri kita itu kuatnya dimana dan bisa fokusnya dimana,” ujarya.
Sebab itu, Syafii mengajak anak muda jangan terpengaruh apa kata orang sehingga kita mengambil keputusan atas dasar persepsi orang lain. Kemudian, masyarakat harus aware kalau ini masalah nasional.
“Se Indonesia mengalami ini dan pemerintah harus betul-betul mengganti kebijakan, harus uptodate, tidak boleh kolot, tidak boleh kaku dan kepentingan masyarakat harus di atas segalanya. Bukan kepentingan kelompok, partai atau golongan,” tandas penulis 10 buku nasional ini.
Dia mengatakan salah satu penyebab pengangguran yakni tamatan yang salah jurusan. Contoh pengusaha cari akuntan, yang daftar tak kompeten apa bisa diterima? “Saya misalnya pemilik perusahaan saya mau cari ahli geothermal, yang datang itu gak kompeten. Karena di sekolah belajar sesuatu, kerjanya beda lagi akhirnya 4 tahun buang-buang waktu,” ujar Syafii.
“Di Amerika S2 S3 penelitiannya dijadikan hidupnya, kalau kita muter-muter ga karuan. Nah ini kita harus berani tabrak untuk kita narasikan agar bisa berubah,” ujarnya.
Editor : Ahmad Antoni