SEMARANG, iNewsSemarang.id - Bank Indonesia telah meluncurkan inovasi sistem pembayaran digital alias non-tunai berupa Quick Response Code Indonesian Standard atau QRIS (baca: KRIS). Inovasi ini diluncurkan pada 17 Agustus 2019 lalu seabgai standar nasional QR Code untuk pembayaran dan diimplementasikan pada 1 Januari 2020.
Lalu apa saja keunggulannya inovasi ini?
Sebelumnya, latar belakang dibuatnya QRIS ini adalah sebelum dilakukan standardisasi, pembayaran menggunakan QR harus menggunakan aplikasi penerbit QR, tidak inklusif. Setelah diterbitkan QRIS, pembayaran menggunakan QR Code dapat dilakukan melalui aplikasi UE server based yang memiliki fitur pembayaran QR Code dan terdaftar.
“QRIS hadir dengan semangat inklusivitas, menjangkau seluruh user, kepraktisan penggunaan, leverage industri dan mendukung national interest,” ungkap Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi Jateng Nita Rachmenia dikutip, Selasa (3/12/2024).
Sumber dana QRIS adalah dompet elektronik atau mobile banking, sementara nominal transaksi mulai dari Rp1 – Rp10juta per transaksi. Penerbit dapat menetapkan batas nominal kumulatif harian atau bulanan transaksi.
Karakteristik unggul dari QRIS itu sendiri, yakni; universal alias dapat menerima pembayaran aplikasi pembayaran apapun yang menggunakan QR Code. Gampang, yakni mudah digunakan, satu QRIS untuk berbagai aplikasi pembayaran alias “QRISnya Satu, Menangnya Banyak”.
Kemudian untung, yakni bagi pengguna pembayaran semakin cepat dan mudah diakses. Sementara, bagi merchant memudahkan penerimaan pembayaran. Karakteristik unggul dari QRIS lainnya adalah langsung, yakni pembayaran dengan QRIS dapat diproses seketika. Pengguna dan merchant langsung mendapatkan notifikasi.
Nita menambahkan, salah satu tugas BI adalah meyakinkan instrument-instrument ataupun kanal-kanal pembayaran yang tersedia di Indonesia bisa memenuhi dan menjamin serta mudah bagi masyarakat. Di sisi lain, akselerasi digital telah masuk ke semua sektor, termasuk sektor ekonomi. Sementara, sebelum dibuat QRIS tiap pembayaran digital memiliki QR Code yang berbeda-beda.
“QRIS lahir dengan latar belakang dua hal itu. pertama digitalisasi dan menyatukan yang semula beberapa QR Code, jadi satu,” tandas Nita.
Editor : Maulana Salman