Kepala Bidang Kebudayaan Disdik Jateng, Eris Yunianto, mengapresiasi ajang tersebut. Menurutnya, Festival Keris diharap mampu memberi edukasi kepada generasi muda, untuk menepis stigma negatif keris.
Eris mengatakan, pameran itu sejalan dengan upaya pelestarian, setelah Unesco memberi predikat Intangible Heritage pada keris. Menurutnya, keris tidak hanya sebuah benda, namun di dalamnya mengajarkan banyak keterampilan yang dimiliki secara temurun oleh leluhur.
Mulai dari teknik tempa, pembuatan sarung atau warangka, hingga filosofi di balik penamaan bilah keris.
"Supaya tahu, keris bukan sesuatu yang menakutkan. Edukasi ini diharap memberi pencerahan keris sebagai sebuah seni, bagaimana prosesnya dan memilliki nilai atau value," ujarnya.
Editor : Ahmad Antoni