KENDAL, iNewsSemarang.id - Aksi warga yang menyuarakan aspirasinya hingga memblokade pintu masuk Pendopo Tumenggung Bahurekso Kendal, dijaga ketat oleh aparat kepolisian. Massa yang berjumlah puluhan ini berorasi di depan pintu pendopo pada Kamis sore sekitar pukul 16.00 WIB.
Dalam aksinya, massa juga membentangkan sejumlah sepanduk. Bahkan, spanduk yang dibawa massa ini juga dibentangkan di pintu gerbang Pendopo Tumenggung Bahurekso Kendal.
Di sisi lain, sejumlah aparat kepolisian dari Polres Kendal menjaga ketat aksi yang dilakukan warga ini. Polisi berjaga baik di dalam gedung maupun di luar gedung.
Puluhan warga ini mengatasnamakan dirinya dari Aksi Kamisan Kendal.
Korlap Aksi Kamisan Kendal, Muhammad Masruri mengatakan bahwa dalam aksi ini pihaknya mendesak kepada para penguasa untuk segera menuntaskan kasus-kasus Hak Asasi Manusia (HAM).
"Kami menuntut pemerintah untuk segera menyelesaikan kasus-kasus HAM," terangnya.
Menurutnya, kasus-kasus HAM yang tidak terselesaikan menjadi sebuah problema klasik. Dia menyebut, kasus pelanggaran HAM banyak terjadi dalam Proyek Strategis Nasional (PSN).
"Dalam PSN itu banyak terjadi dampak pada masyarakat. Terutama dalam konflik agraria," sebutnya.
Masruri menduga konflik tersebut, telah melanggar HAM warga lokal, seperti dalam kasus di Wadas dan Rempang.
Sementara itu, Danang yang juga mengaku dari Aksi Kamisan Kendal saat berorasi banyak banyak membahas tentang pelanggaran HAM yang menimpa Gamma, seorang siswa SMK di Semarang yang ditembak oknum polisi hingga menghembuskan nafas terakhirnya.
"Hak hidup Gamma telah direnggut paksa oleh oknum polisi. Ini perlu diselesaikan hingga tuntas," ucapnya.
Danang juga menuntut adanya reformasi besar-besaran dalam tubuh aparat penegak hukum agar kasus seperti ini tidak terulang lagi. Dia juga meminta kepada seluruh masyarakat untuk ikut serta memonitoring setiap kebijakan dari aparatur negara.
Editor : Agus Riyadi