KIEV, iNewsSemarang.id - Presiden Ukraina Volodymyr Zalennsky menegaskan bahwa Ukraina tak gentar dengan siapa pun yang akan dihadapi, termasuk saat harus berhadapan dengan pejuang Suriah yang direkrut Rusia.
Penegasan ini disampaikan untuk mengomentari pernyataan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Jumat kemarin yang memberi lampu hijau bagi 16.000 lebih pejuang Timur Tengah berperang di Ukraina.
Zalennsky juga memperingatkan keterlibatan pejuang Suriah yang direkrut Rusia dalam perang di negaranya.
"Sekarang tentara bayaran Suriah yang sama sekali tidak bisa membedakan orang berbicara bahasa apa di sini, ke gereja mana mereka pergi, dan partai apa yang didukung masyarakat. Tentara bayaran yang berangkat untuk membunuh di negeri asing," kata Zelensky, dalam pesan video, dikutip dari Anadolu, Sabtu (12/3/2022).
Namun Zelensky menegaskan tak gentar dengan siapa pun yang akan dihdapi. Dia menggambarkan perlawanan sengit yang diberikan warga Ukraina terhadap tentara Rusia seraya menegaskan kembali keyakinannya akan memenangkan peperangan.
Dalam pertemuan Dewan Keamanan Nasional di Moskow, Putin mengizinkan merekrut relawan pejuang dari Timur Tengah. Tak tanggung-tanggung ada 16.000 pejuang lebih yang akan didatangkan.
"Jika Anda amati, ada orang-orang yang ingin datang atas kemauan sendiri, bukan karena uang, untuk membantu warga Donbass, maka kita perlu memberi mereka apa yang diinginkan dan membantu sampai ke zona konflik," kata Putin.
Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan, para relawan Timur Tengah segera datang untuk berperang bersama pejuang yang didukung Rusia di Donbass, wilayah Ukraina yang memisahkan diri. Tak disebutkan negara asal dari para pejuang itu.
Editor : Agus Riyadi