get app
inews
Aa Text
Read Next : Waspada! Kasus Covid-19 Varian KP Menyebar ke Negara ASEAN

Kemenkes Sebut Kasus Covid-19 di Indonesia Belum Endemi, Ini Penyebabnya

Minggu, 13 Maret 2022 | 14:52 WIB
header img

JAKARTAiNewsSemarang.id - Indonesia belum memasuki fase dari Pandemi menjadi endemi. Sebab, Indonesia masih belum memenuhi indikator untuk menuju ke fase endemi.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr Siti Nadia Tarmizi mengatakan, potensi kenaikan kasus Covid-19 masih mungkin terjadi melihat reproduction number (Rt) virus di atas 1 atau positivity rate masih 13-14 persen.

"Artinya masih ada penularan Covid-19 yang cukup tinggi. Kita lihat positivity rate kita juga masih sekitar 13 atau 14 persen," ujar dr Nadia dalam webinar MNC Trijaya, Sabtu (12/3/2022).

Lebih lanjut, dr Nadia mengatakan kunci untuk menekan laju penularan kasus dengan mempercepat vaksinasi Covid-19 terutama pada kelompok rentan. Tujuannya supaya kelompok rentan terlindungi.

Bukan tanpa alasan, karena berdasarkan data kasus Covid-19 yang parah atau meninggal terjadi pada kelompok rentan. Di sisi lain, sejumlah kebijakan pun mulai dukung, acara atau kegiatan semakin memikat masyarakat untuk berdatangan atau berkumpul dalam jumlah yang banyak.

Dengan begitu, ia menegaskan akan menyiapkan mitigasi atau upaya pencegahan lain, disiapkan oleh Kemenkes. Ditegaskan pula bahwa pihaknya tidak akan membebani fasilitas kesehatan (faskes) atau pelayanan kesehatan ketika terjadinya kelonjakan Covid-19.

"Mitigasi itu bagaimana kita melihat bagaimana orang positif Covid-19 cenderung kan tidak bergejala atau ringan. Jadi terpenting adalah peningkatan kasus itu dapat kita tangani dengan baik sehingga tidak membebani pelayanan kesehatan," jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, ia mengatakan kalau capaian vaksinasi menjadi hal penting dalam mengendalikan Covid-19. Di mana bukan hanya, vaksin primer lengkap (dosis 1 dan 2) tetapi juga vaksin booster (dosis 3) menjadi penting, jika ingin menyudahi Covid-19.

"Ini akan menjadi kewaspadaan terkait varian baru, kita tahu akan berpotensi untuk terjadinya peningkatan kasus, makanya bukan hanya vaksin primer yang kita kerjar tapi vaksin booster juga menjadi PR bila kita inginkan selesaikan pandemi ini," pungkas dr Nadia.

Editor : Maulana Salman

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut