SEMARANG, iNewsSemarang.id – Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Semarang menggelar Musyawarah Kerja Tahun 2025 bertempat di lantai 4 Gedung Unit Donor Darah (UDD), Jalan MGR Soegijapranata, Kota Semarang, Selasa (14/1/2025).
Kegiatan ini menjadi momentum bagi PMI Kota Semarang dalam merancang program kerja dengan semangat baru.
Acara dibuka oleh Ketua Bidang Organisasi PMI Jawa Tengah, Prof. Adji Samekto, dan dihadiri oleh pengurus PMI Kota Semarang beserta perwakilan dari seluruh ranting kecamatan se-Kota Semarang.
Dalam sambutannya, Ketua PMI Kota Semarang, dr. Awal Prasetyo, menyampaikan bahwa tema yang diusung untuk tahun ini adalah “Humanity for Healthy Lifestyle”.
“Kita ingin menjadikan gaya hidup sehat sebagai fondasi utama dalam setiap kegiatan PMI di tahun 2025. Melalui tema ini, kami ingin mendorong kesadaran masyarakat Kota Semarang akan pentingnya pola hidup sehat dalam melindungi kehidupan dan kesehatan manusia,” ujar dr. Awal.
Ia menyebut, pada tahun 2024, PMI Kota Semarang berhasil melaksanakan berbagai kegiatan yang fokus pada pelestarian lingkungan, termasuk penanaman ribuan pohon dan penyebaran bibit tanaman.
Partisipasi masyarakat, khususnya generasi muda, telah menunjukkan peningkatan. Namun, dr. Awal menekankan perlunya usaha lebih besar untuk memperkuat keterlibatan masyarakat dengan pendekatan motivasi pribadi, institusi, dan sosial.
Untuk tahun 2025, lanjut dr Awal, PMI Kota Semarang berencana meningkatkan jumlah program hingga 30% dibandingkan tahun sebelumnya.
Fokus utama adalah desentralisasi kegiatan di tingkat ranting kecamatan, pemberdayaan relawan, dan edukasi masyarakat.
“Kami ingin memperkuat peran ranting kecamatan sebagai ujung tombak kegiatan PMI, sehingga relawan dapat lebih aktif dan berdaya guna,” tambahnya.
Melalui Musyawarah Kerja ini, PMI Kota Semarang optimis dapat mewujudkan visi 2025 dengan fokus pada gaya hidup sehat dan pemberdayaan masyarakat.
PMI Kota Semarang Jadi Role Model
Prof. Adji Samekto mengapresiasi kinerja PMI Kota Semarang yang dinilai sebagai salah satu cabang terkuat di Jawa Tengah.
“PMI Kota Semarang mampu bermitra dengan lembaga pemerintah dan memiliki dukungan masyarakat yang luar biasa. Ini terlihat dari pendapatan bulan dana yang tinggi, serta fasilitas modern seperti klinik dan unit donor darah dengan tenaga profesional bersertifikat,” ujarnya.
Prof. Adji juga menilai bahwa PMI Kota Semarang bisa menjadi role model bagi cabang lain di Jawa Tengah, bahkan di Indonesia.
Ia menyoroti kesenjangan antara PMI Kota Semarang dan cabang lainnya, terutama dalam hal sumber daya manusia dan fasilitas pelayanan darah.
“Masih banyak cabang PMI di luar Kota Semarang yang belum mampu mencapai standar seperti ini. Dukungan bulan dana yang kurang dan minimnya perhatian dari pimpinan daerah sering menjadi kendala. Namun, PMI Kota Semarang telah membuktikan bahwa kolaborasi yang baik dengan berbagai pihak dapat membawa hasil luar biasa,” jelas Prof. Adji.
Selain Kota Semarang, Prof. Adji juga menyebutkan dua daerah lain yang memiliki fasilitas canggih, yaitu Banyumas dan Solo. Namun, ia menekankan bahwa PMI Kota Semarang tetap menjadi yang terdepan dalam hal inovasi dan pelayanan.
Editor : Maulana Salman