SEMARANG, iNewsSemarang.id – Tradisi Ketuk Pintu dalam rangkaian Pasar Imlek Semawis kembali digelar. Namun kali ini tradisi digelar berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
Tradisi menyambut Imlek 2576 ini diramaikan parade berkebaya diiringi aksi barongsai keliling sembilan kelenteng di kawasan Pecinan Semarang, Sabtu (18/1/2025)
Rute pawai dimulai dari Klenteng Tay Kak Sie. Selanjutnya bergeser ke Tong Pek Bio, Ling Hok Bio, Tek Hay Bio, Hok Bio, Hwie Wie Kiong, See Hoo Kiong, Siu Hok Bio, dan kembali lagi ke Tay Kak Sie.
Sebelum pawai, tradisi ketuk pintu diawali dengan doa lintas agama yang digelar di dalam Kelenteng Tay Kak Sie, Gang Lombok.
Tradisi Ketuk Pintu ini dimaksudkan untuk meminta restu atau izin kepada warga keturunan Tionghoa bahwa akan ada kegiatan besar di Kawasan Pecinan selama hari besar Imlek.
Menurut Ketua Komunitas Pecinan Semarang untuk Pariwisata (Kopi Semawis), Harjanto Halim, tradisi ketuk pintu ini menjadi media memanjatkan doa agar Pasar Semawis Imlek yang akan digelar sepekan lagi berjalan lancar. Tradisi ini juga merupakan kearifan lokal warga Pecinan Semarang yang sudah ada turun temurun.
“Kegiatan jalan (parade berkebaya dan barongsai) dari klenteng ke klenteng itu sebenarnya untuk sosialisasi. Intinya setiap kita singgah di klenteng, kita berdoa.,” ujar Harjanto Halim.
“Pesan Imlek tahun ini kami berharap chiong kesetiaan. Karena Imlek tahun ini kan shio ular. Jadi ada cerita legenda siluman ular putih yang menunjukkan kesetiaan walaupun cintanya dihalang-halangi. Kita ingin kesetiaan itu bisa ditunjukkan kepada warga maupun pemerintah baru,” ujarnya.
Editor : Ahmad Antoni