get app
inews
Aa Text
Read Next : Umbul Donga, Wujud Penghormatan kepada Seniman dan Budayawan di Jateng yang Telah Berpulang

Drama Sepasang Merpati Tua Warnai Perjalanan 45 Tahun Teater Lingkar Semarang

Minggu, 16 Februari 2025 | 08:38 WIB
header img
Pementasan drama Sepasang Merpati Tua mewarnai perjalanan 45 tahun Teater Lingkar Semarang. (Ist)

SEMARANG, iNewsSemarang.id – Pementasan drama Sepasang Merpati Tua mewarnai perjalanan 45 tahun Teater Lingkar Semarang. Pementasan drama yang distrudarai Maston Lingkar ini digelar di Gedung Baru Lantai 2, Taman Budaya Raden Saleh (TBRS), Semarang, Sabtu (15/2/2025) malam.

Drama karya Bakdi Soemanto ini mengusung kisah sepasang suami istri yang telah memasuki usia senja. Pertunjukan dibuka dengan penampilan grup music bergenre jaman dulu (jadul). Alunan musik yang lembut mengiringi jalannya pementasan.

Tim produksi yang terlibat pementasan diantaranya Pay, Sindhu, Sari, Alvin, Jibril, Namek, Sigid Kris, Ndhori, Shodiq, Fajar, Black, Aufa, Belqis, Mar, Jeng Dien, Fira, Aya, Fahmi, Rio, Edy, Yaya, dan Budi.

Mereka semua memiliki peran masing-masing dalam memastikan kelancaran pementasan ini, mulai dari tata panggung, pencahayaan, hingga kostum.

Dalam drama Sepasang Merpati Tua ini hanya ada dua tokoh utama, yaitu Kakek yang diperankan Prieh Raharjo dan Nenek yang dimainkan Niken Ardhana Reswari.

Sang kakek digambarkan sebagai sosok yang cerdas, kritis terhadap pemerintahan, dan peduli pada rakyat kecil. Sedangkan Nenek punya sifat romantis, gengsi, dan sedikit cengeng, namun tetap penuh kasih sayang terhadap suaminya.

Pementasan ini menyajikan nuansa realisme. Mencoba membawa penonton untuk melihat cerminan kehidupan mereka sendiri dalam cerita yang disajikan.

Pementasan drama ini ingin menyampaikan pentingnya keberanian dalam berpikir dan bertindak, serta bagaimana seseorang harus memiliki orisinalitas dalam menjalani hidupnya.

Kemudian, bahwa manusia tidak boleh sekadar mengikuti arus, tetapi harus memiliki pemikiran sendiri yang mandiri. Ini tergambar dalam dialog-dialog antara Kakek dan Nenek yang penuh dengan sindiran sosial serta refleksi tentang kehidupan.

Maston menjelaskan, drama Sepasang Merpati Tua merupakan refleksi sosial yang patut direnungkan. Teater Lingkar kembali membuktikan eksistensinya dalam menghadirkan pentas ini.

"Naskah itu ibarat daging. Tinggal bagaimana chef-nya mengolahnya. Menyajikan dengan tipe masakan seperti apa,'' jelas Maston.

Dia berharap pementasan ini bisa menjadi inspirasi bagi generasi selanjutnya untuk terus berkarya dan menghadirkan seni yang memiliki dampak sosial yang nyata.

Editor : Ahmad Antoni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut