Arab Saudi Larang Siaran Langsung Salat Tarawih di Masjid, Ini Alasannya

RIYADH, iNewsSemarang.id - Kerajaan Arab Saudi melarang siaran langsung salat Tarawih dari masjid untuk platform media apa pun.
Kebijakan larangan ini disampaikan Kementerian Urusan Islam, Dakwah, dan Bimbingan Arab Saudi, sebagaimana disiarkan kantor berita kerajaan; Saudi Press Agency (SPA) pada hari Rabu (18/2).
Menurut kementerian tersebut, kerajaan juga melarang penggunaan kamera di masjid untuk merekam imam dan jamaah selama salat, termasuk salat Tarawih malam selama Ramadan.
Kementerian itu menyatakan bahwa langkah-langkah ini bertujuan untuk menjaga kesucian masjid dan mempertahankan suasana yang sesuai untuk beribadah, memastikan bahwa jamaah tidak terganggu.
Kementerian tersebut juga menekankan pentingnya para imam dan penceramah untuk mematuhi pedoman kementerian dan membimbing jamaah untuk mematuhi etika yang tepat di dalam masjid.
Selain itu, kementerian menekankan bahwa pengumpulan sumbangan keuangan untuk menyelenggarakan jamaah buka puasa di masjid tidak diizinkan.
Jika jamaah buka puasa diselenggarakan, maka harus diselenggarakan di area yang ditentukan di bawah pengawasan otoritas terkait, sambil memastikan kepatuhan terhadap langkah-langkah kesehatan dan keselamatan.
Ramadan di Kerajaan Arab Saudi diperkirakan dimulai pada 27 Februari hingga 29 Maret 2025.
Editor : Ahmad Antoni