7 Fakta Tiga Polisi Tewas Ditembak saat Gerebek Sabung Ayam di Lampung, Nomor 5 Mengerikan

4. Oknum TNI Terduga Pelaku Penembakan
Video penangkapan terduga pelaku penembakan tiga polisi di Way Kanan, Lampung viral di media sosial. Terduga pelaku yang ditangkap merupakan oknum anggota TNI berinisial Kopka BS.
Anggota Polisi Militer (PM) menangkap Kopka BS dalam rumah mewahnya di Kampung Negara Batin, RT 01 Nomor 47 Kecamatan Negara Batin, Way Kanan, Lampung, Senin (17/3/2025) malam.
Terlihat Kopka BS tampak digiring dua anggota PM menuju mobil. Suasana penangkapan berlangsung dramatis karena diwarnai isak tangis keluarga yang coba menahan Kopka BS agar tidak dibawa petugas.
Sementara sebelumnya, satu terduga pelaku lainnya bersinisial LN yang juga oknum TNI dikabarkan terlebih dahulu menyerahkan diri ke Polres Way Kanan.
5. Diduga Ditembak Pakai Senapan SS1
Tiga anggota Polsek Negara Batin, Polres Waykanan gugur ditembak saat penggerebekan judi sabung ayam di Kecamatan Negara Batin, Waykanan. Ketiga korban gugur dengan luka tembak dibagian kepala. Diduga korban ditembak menggunakan senjata laras panjang. Dari informasi di lapangan disebut sebut senjata yang digunakan diduga SS1.
6. Keluarga Minta Pelaku Dihukum Seadil-adilnya
Tiga polisi gugur saat menggerebek lokasi perjudian sabung ayam di Way Kanan, Lampung. Ketiga korban adalah Kapolsek Negara Batin Iptu Lusiyanto, Ba Polsek Negara Batin Bripka Petrus Apriyanto dan Ba Sat Reskrim Polres Way Kanan Bripda Ghalib Surya Ganta.
Adik Iptu Lusiyanto, Irul menuntut agar pelaku dihukum yang seadil-adilnya. "Yang penting kita mau seadil-adilnya saja," kata Irul dikutip dari tayangan iNews, Selasa (18/3/2025).
Dia mengaku pihak keluarga akan mengikuti prosedur hukum yang berlaku terkait kasus ini. "Iya mengikuti prosedur, namanya musibah kita juga nggak tahu kan," ujar Irul.
7. Penjelasan Kodam II Sriwijaya
Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) II/Sriwijaya Kolonel Inf Eko Syah Putra Siregar pun membenarkan informasi terkait gugurnya tiga anggota Polri. Hingga saat ini, kata Eko, penyelidikan masih berlangsung. Sehingga dia belum bisa memastikan apakah anggotanya benar-benar terlibat atau tidak.
"Infonya yang beredar sejauh ini seperti yg disampaikan. Cuma beberapa hal yang perlu disampaikan sebagai berikut, bahwa informasi yang ada sedang dalam proses penyelidikan penyidikan lebih lanjut di lapangan," ujar Eko Syah saat dikonfirmasi, Senin (17/3/2025).
"Nah, untuk nantinya apabila ada keterlibatan oknum, kita pastikan akan ada sanksi-sanksi yang diberikan," ujarnya.
Editor : Ahmad Antoni