get app
inews
Aa Text
Read Next : Potret Humanis Prajurit Banteng Raiders Beri Layanan Kesehatan dan Borong Hasil Bumi Warga Papua

Pangdiv 2 Kostrad Sambut Yonif 413: Prajurit Kita jadi Wajah Kemanusiaan Indonesia di Mata Dunia

Minggu, 27 April 2025 | 05:27 WIB
header img
Panglima Divisi Infanteri (Pangdiv) 2 Kostrad, Mayjen TNI Susilo menyambut kembalinya Satgas Kontingen Garuda XXIII-R/UNIFIL Yonif 413 di lapangan Yonif 413/Bremoro, Mojolaban, Sukoharjo, Sabtu (26/4/2025). (Ist)

SUKOHARJO, iNewsSemarang.id – Suasana haru dan khidmat mewarnai upacara penyambutan Satgas Kontingen Garuda XXIII-R/UNIFIL Yonif 413 di lapangan Yonif 413/Bremoro, Mojolaban, Sukoharjo, Sabtu (26/4/2025).  

Panglima Divisi Infanteri (Pangdiv) 2 Kostrad, Mayjen TNI Susilo menyambut langsung kembalinya para penjaga perdamaian dari Lebanon, tetapi juga jadi simbol pengabdian yang tak kenal batas bagi bangsa dan dunia.

Penyambutan juga dihadiri Kepala Staf Divif 2 Kostrad Brigjen TNI Riyanto, Bupati Sukoharjo, jajaran Forkopimda, serta keluarga para prajurit yang tak kuasa menahan haru.

Sebanyak lebih dari 850 personel Yonif Mekanis 413/Bremoro—yang tergabung dalam Satgas Konga 23R—telah menyelesaikan tugas selama satu tahun penuh di Lebanon, sebagai bagian dari misi perdamaian di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB_. 

Namun lebih dari sekadar misi internasional, ini adalah kisah pengabdian, ketangguhan, dan semangat tak kenal lelah dari pasukan yang mengusung semboyan "Cakra".

Pasukan bukan hanya soal menjaga keamanan wilayah konflik
Dalam amanatnya, Mayjen Susilo menyampaikan bahwa keberadaan pasukan bukan hanya soal menjaga keamanan wilayah konflik, tetapi juga membangun kedekatan emosional dengan masyarakat sipil.

“Prajurit kita tidak hanya hadir sebagai peacekeeper, tapi juga menjadi wajah kemanusiaan Indonesia di mata dunia,” ujar Susilo dengan nada bangga.

Melalui program Civil-Military Cooperation (CIMIC), para prajurit turut mengajar anak-anak setempat, membantu layanan kesehatan, bahkan membangun sarana umum seperti taman bermain dan ruang belajar. Tidak sedikit pula dari mereka yang memperkenalkan budaya Indonesia lewat tarian tradisional, makanan khas, dan bahasa.

Keberhasilan menjalankan misi ini tak lepas dari kemampuan beradaptasi serta kecakapan berkomunikasi para prajurit dalam menghadapi situasi kompleks di perbatasan Lebanon-Israel—wilayah yang setiap saat berpotensi memanas.

 “Kami tahu betul risikonya. Tapi tugas kami jelas: menjaga perdamaian, tak memihak, dan tetap manusiawi,” ujar salah satu perwira Satgas.

Dari Papua ke Lebanon: Proses yang Tak Instan
Penunjukan Yonif 413 sebagai kontingen perdamaian bukan keputusan mendadak. Satuan ini sebelumnya telah mencatatkan prestasi membanggakan dalam misi dalam negeri, termasuk di daerah rawan seperti Papua dan perbatasan Indonesia-Timor Leste.

Editor : Ahmad Antoni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut