Heboh Video Monolog Gibran di YouTube Tuai Sorotan Netizen, Begini Respons Wamensesneg

JAKARTA, iNewsSemarang.id - Video monolog Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka di YouTube menuai sorotan tajam netizen. Statistik video tersebut menarik untuk diulas.

Sejak 19 April hingga 25 April 2025, Gibran mengunggah tiga video monolog. Dalam video tersebut, mantan Wali Kota Solo itu memberikan paparan terkait sejumlah isu.

Baca Juga

Daftar 7 Perwira TNI Rangkap Jabatan Sipil di Kementerian/Lembaga Negara

Pada 19 April 2025, Gibran mengunggah video berjudul 'Generasi Muda, Bonus Demografi dan Masa Depan Indonesia'. Video ini ditonton hingga lebih dari 1,4 juta kali. Video tersebut mendapatkan like sebanyak 124.000 lebih. Sementara itu jumlah dislike tidak terlihat. 

Lalu pada 22 April 2025, Gibran mengunggah video bertajuk 'Panggung Sepakbola Nasional dan Dunia'. Video ditonton lebih dari 212.000 kali dan mendapatkan lebih dari 81.000 like.

Gibran mengunggah video berjudul 'Hilirisasi dan Masa Depan Indonesia' pada 25 April 2025. Video ini ditonton hingga lebih dari 340.000 kali serta mendapat 52.000 lebih like.

Baca Juga

Ganjar Tak Hadiri Pelantikan Prabowo, Ucapkan Selamat lewat Instagram: Mari Kita Bergandeng Tangan

Sementara itu, Wakil Menteri Sekretaris Negara (Wamensesneg) Juri Ardiantoro merespons soal video monolog Gibran. Menurutnya, apa yang dilakukan Gibran merupakan bentuk komunikasi kepada masyarakat.

“Ya ada banyak cara komunikasi para pejabat, Pak Presiden, Pak Wapres, Pak Menteri dan seluruh pejabat yang lain tentu punya kepentingan untuk menyampaikan hal-hal yang perlu diketahui oleh masyarakat,” jelas Juri, Minggu (27/4/2025).

Dia menilai, hal yang dilakukan sudah baik. Termasuk untuk menyampaikan program-program pemerintah. Menurutnya, masyarakat jadi mengetahui informasi itu secara jelas.

Baca Juga

Senyum Semringah Titiek Soeharto Lihat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

“Ya kan, baik mengenai program-program pemerintah maupun terhadap hal-hal yang penting untuk segera disampaikan kepada publik, kepada masyarakat. Tentu caranya macam-macam, modelnya macam-macam Yang penting pesannya sampai ke masyarakat,” ujarnya.

Editor : Ahmad Antoni